LANGKAR.ID BANJARMASIN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan meminta Bank Kalsel sebagai bank milik pemerintah daerah dapat mengikuti perkembangan zaman dan berbenah guna melayani kepada nasabah.
Hal itu diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Darmansyah saat acara temu insan media di Effronte Banjarmasin, Selasa.
“Walau sebagai bank daerah yang memiliki basis konsumen jelas, Bank Kalsel harus terus berbenah menyesuaikan perkembangan zaman,” kata Darmansyah.
Lebih lanjut, Darmansyah menyebutkan saat ini era digital sehingga layanan perbankan Bank Kalsel juga harus digital agar memudahkan masyarakat.
Hal itu, menurut Darmansyah, Bank Kalsel akan semakin dipercaya oleh masyarakat dari sisi perkembangan bisnis perusahaan maupun peningkatan laba.
“Saya percaya Bank Kalsel bisa melakukan itu, karena dari sisi SDM dan infrastruktur teknologi mereka terus melakukan pembenahan secara berkelanjutan,” ucap Darmansyah.
Darmansyah mengingatkan kendati Bank Kalsel dituntut berkinerja baik dari sisi bisnis, namun sebagai bank “Urang Banua”, Bank Kalsel harus tetap ikut berperan untuk memberikan kontribusi positif bagi daerah.
“Misalnya melalui pemberian kredit murah untuk UMKM, Bank Kalsel harus ikut hadir disini. Itu supaya bisa membantu geliat ekonomi mikro di Banua bisa terus tumbuh positif,” tutur Darmansyah.
Terkait modal inti yang harus dipenuhi Bank Kalsel sebesar Rp3 triliun paling lambat pada 2024 yang disyaratkan OJK, Darmansyah menaruh optimistis Bank Kalsel mampu memenuhi.
“Saya lihat rencana pemenuhan modal inti sebesar Rp3 triliun yang dilakukan Bank Kalsel sudah on the track. Saya optimis itu bisa mereka capai nantinya,” ucap Darmansyah. (Adv/L212)