LANGKAR.ID TANAH BUMBU – Penanaman nilai-nilai dasar ideologi Pancasila yang diperkuat dengan empat pilar berbangsa dan bernegara diharapkan mampu memupuk rasa cinta tanah air.
Menghadapi Pemilu 2024, konflik yang terjadi di berbagai lapisan masyarakat menjadi perhatian serius.
Oleh karena itu, edukasi ideologi menjadi langkah penting dalam membangun pondasi yang kuat dan mengatasi kerawanan tersebut.
Muhammad Yani Helmi, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, menjelaskan bahwa pengetahuan yang lebih mendalam tentang nilai-nilai dasar ideologi Pancasila memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat.
“Keindahan persatuan yang kita saksikan memberikan nilai positif yang dapat diperoleh. Salah satunya adalah menciptakan kerukunan antar masyarakat, yang sangat penting untuk diwujudkan,” ujarnya saat mengadakan kegiatan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Penanaman Nilai-Nilai Ideologi Pancasila di Desa Gunung Besar, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Sabtu (10/6/2023)
Menurutnya, memasuki musim politik 2024, kewaspadaan bersama sangat diperlukan. Terlebih lagi, konflik rentan terjadi dan mudah memanas.
“Dengan adanya penguatan yang telah diberikan, diharapkan masyarakat dapat menjaga iklim politik dan tidak terbawa arus yang mengganggu. Kita harus bersama-sama menjaga perdamaian dan menciptakan kondisi yang baik,” harap legislator Dapil VI Tanah Bumbu/Kotabaru yang membidangi ekonomi dan keuangan di DPRD Kalsel.
Sementara itu, Harry Widhiyatmoko, Kasubbid Fasilitasi Kelembagaan Pemerintahan Perwakilan dan Partai Politik Badan Kesbangpol Kalsel, menyampaikan bahwa dengan penguatan dan peningkatan kapasitas dalam nilai-nilai ideologi Pancasila yang ditanamkan di Desa Gunung Besar, Simpang Empat, Tanah Bumbu, upaya pencegahan konflik menjelang Pemilu 2024 dapat dikendalikan dengan baik.
“Seperti yang kita ketahui, Pemilu akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024. Kita tidak boleh mudah dipengaruhi oleh paham-paham tertentu, termasuk yang ingin mengubah ideologi Pancasila, terlebih lagi jika ada unsur terorisme yang dapat mengancam kedaulatan NKRI. Kita harus menghindarinya bersama karena perdamaian sangat berharga,” ungkapnya.
Harry menambahkan bahwa jika masyarakat secara individu tetap teguh pada Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan memegang teguh patriotisme kebangsaan, maka dapat dipastikan kerawanan konflik tidak akan terjadi.
“Jika kita memahami hal ini, kita tidak akan mudah terprovokasi oleh radikalisme atau terjebak dalam informasi palsu (hoaks),” tutupnya.(L212)