LANGKAR.ID – Jakarta – Seluruh proses pembangunan Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dijadwalkan rampung akhir pekan pertama September 2021. Selanjutnya, dijadwalkan peresmian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini, diungkapkan Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yudha Handita Panjiriawan, melalui keterangan tertulis, Kamis (02/09/2021).
Menurut Yudha, Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) telah melakukan uji layak fungsi. Termasuk uji beban selama dua hari, Senin dan Selasa (30-31/08/2021).
“Pengujian berlangsung secara ketat dan diawasi. Pengujian melibatkan 32 truk dengan masing-masing beban seberat 24 ton,” ujar Yudha.
Baca Juga :Â Pidato Perdana di Paripurna DPRD Kalsel, Paman Birin Fokus Penanganan Pandemi
Uji beban bagian dari rangkaian sertifikasi laik operasi Jembatan Sei Alalak. Data pengujian kemudian dibahas secara teknis oleh KKJTJ, untuk rekomendasi keluarnya sertifikat laik fungsi.
“Secara umum, hasil ujinya baik. Ketika diberikan beban, lalu bebannya direlease, kondisi jembatannya kembali seperti semula. Ini mengindikasikan struktur jembatannya baik,” kata Yudha yang menyaksikan langsung proses uji beban.
Kemudian, dilanjutkan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO) pada 15 September 2021. Setelah PHO, rencananya baru kemudian dijadwalkan peresmian oleh Presiden Jokowi. “Rencananya di bulan September ini,” kata Yudha.
[nextpage title=”Layak Dapat Rekor MURI”]
Menurut Yudha, konstruksi struktur utama Jembatan Sei Alalak sudah selesai. Saat ini, di lapangan hanya ada pekerjaan pembongkaran jembatan rangka baja yang lama dan proses penyelesaian akhir.
Yudha menambahkan, Jembatan Sei Alalak memiliki kekhususan. Yaitu pilon jembatannya tunggal dan melengkung ke arah luar. Biasanya jembatan cable stayed itu, pilonnya lurus dan sisi kanan kirinya simetris.
Baca Juga :Â Untuk Kemajuan Kalsel dan Keselamatan dari Covid-19, Guru Wildan Pimpin Istighosah dan Doa Bersama
Namun menurut Yudha, Sei Alalak berbeda. Selain pilonnya yang melengkung, jalan jembatannya pun melengkung. Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan stuktur melengkung pertama di Indonesia.
“Perilaku jembatan ini yang sangat khusus. Saya rasa ini baru pertama di dunia. Makanya jika diusulkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI), ini bisa dapat rekor,” ujar Yudha.
Karena kekhususan tersebut kata Yudha, aspek konstruksi dan pemeliharaannya memiliki kompleksitas tersendiri. Untuk pemantauan dan pemeliharaan, Ditjen Bina Marga akan menempatkan sensor-sensor pada beberapa bagian jembatan.
[nextpage title=”Ikon Baru Kalimantan Selatan”]
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, Syauqi Kamal mengatakan, jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala ini, tantangannya dibangun di atas tanah lunak (gambut).
“Pondasi jembatan kedalamannya sampai 75 meter dengan diameter pancang 1,8 meter. Jembatan Sei Alalak juga menjadi ikon baru Kota Banjarmasin maupun Provinsi Kalimantan Selatan,” kata Syauqi.
Baca Juga :Â Banyak Keunggulan, Masyarakat Kalsel Perlahan Beralih ke Pertamax
Jembatan Sei Alalak berlokasi di jalur utama lintas selatan Trans Kalimantan. Keberadaan jembatan tersebut meningkatkan kapasitas jalan lintas selatan. Sehingga mendukung konektivitas kota Banjarmasin baik ke arah Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Timur.
Jembatan Sei Alalak dibangun dengan panjang keseluruhan 850 meter yang terbagi menjadi bagian jembatan utama (struktur cable stayed) sepanjang 130 meter. Jembatan pendekat (struktur pileslab) sepanjang 295 meter dan oprit jembatan sepanjang 425 meter. Dana pembembangunannya menggunakan alokasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kontrak tahun jamak 2018-2021 senilai Rp272 Miliar. (L008)