LANGKAR.ID, Pelaihari – Pengelola Objek Wisata Gunung Birah, Desa Kandangan Lama, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut (Tala) mengelar Festival Seni Budaya Gunung Birah selama tiga hari.
Acara festival diisi dengan kesenian musik panting, tari-tarian dan seni beladiri tradisional Kalimantan Selatan (Kalsel) Bakuntau.
Acara juga diisi dengan berbagai cara membuat kerajinan, seperti membuat alat penangkap ikan yang dalam Bahasa Banjar disebut Jambih dan Kerakap serta kerajinan membuat anyaman purun.
Festival ini ditandai dengan pembukaan oleh Sekretaris Daerah Tala, Dahnial Kifli yang mewakili Bupati Tala Sukamta yang berhalangan hadir karena bertepatan dengan Manunggal Tuntung Pandang di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan, Bupati mengatakan mendukung kegiatan festival seperti ini meski masih ditengah pandemi Covid-19.
Menurut Bupati, semangat harus tetap dikobarkan untuk hal-hal yang produktif dan bermanfaat, namun sudah tentu tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Melalui acara seperti ini tunjukan bahwa warga Kecamatan Panyipatan, khususnya Desa Kandangan Lama memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan kreatif sekaligus menunjukkan bahwa Kecamatan Panyipatan tidak saja memiliki wisata pantai dan pegunungan, tetapi juga memiliki wisata budaya dan kerajinan lokal,” bunyi sambutan Bupati yang dibacakan Dahnial.
Dahnial usai acara mengatakan, Festival Seni Budaya Gunung Birah ini bertujuan menarik minat wisatawan untuk datang ke Gunung Birah, selain menikmati pemandangan alam pegunungannya.
“Ini merupakan potensi alam yang menarik untuk dikembangkan, namun sudah tentu harus bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dalam hal ini Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tala yang memiliki kewenangan,” kata Dahnial.
Aditya Dwi Pandua Rimba, salah seorang panitia penyelengara festival yang juga ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Birah menambahkan, festival ini berlangsung selama tiga hari, dengan agenda kesenian daerah seperti tari-tarian, atraksi beladiri tradisional Kuntau itu digelar hari pertama.
“Pada hari kedua dan terakhir digelar pengolahan anyaman dari purun, membuat alat penangkap ikan Jambih atau Kerakap, pembuatan sarung parang dan kirap ke Gunung Birah serta Festival Camping,” tambah dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Pariwisata Indonesia (DPD ASPPI) Kalsel, Mutia Amana Nastiti mengapresiasi wisata Kalsel, terutama Kabupaten Tala yang dinilainya memiliki obyek wisata yang komplit.
“Tanah Laut memang memiliki obyek wisata yang komplit, ada pantai, pegunungan dan goa, tinggal pengemasan dan promosinya lebih ditingkatkan,” kata wanita yang akrab dipanggil Mutia itu.
Menurut Mutia, pihaknya siap mendukung pengembangan wisata yang ada di Tala, baik melalui pelatihan SDM dan tentunya promosi.
Hal ini menurut Mutia tidak terlepas dari tugas mereka untuk melakukan pendampingan kepada Desa Wisata. (L061).