LANGKAR.ID, Jakarta– Dalam rangkaian peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) 2021, Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI menggelar doa bersama agar pandemi covid-19 segera berakhir di Indonesia. Doa bersama yang bertajuk Doa Kumham untuk Negeri, ini melibatkan 5 perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Pemuka agama yang bergantian membacakan doa ialah Prof. Nasarudin Umar untuk agama Islam, Pdt. Bernard Manik untuk Kristen, Romo Paulus Andri Astanto untuk Katolik, Ida Pinandita KHRT Astono Candra Dana untuk Hundu, dan Suhu Pushan untuk Budha.
Doa bersama ini juga sebagai harapan agar seluruh masyarakat Indonesia tetap diberikan kesehatan dan kekuatan dalam situasi pandemi ini.
Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly, menyampaikan peringatan HDKD 2021 ini menjadi momen untuk menunjukan eksistensi Kemenkumham kepada masyarakat.
“Peringatan Hari Dharma Karyadhika ini harus betul-betul kita manfaatkan sebagai sebuah momentum yang baik untuk menunjukan eksistensi Kementerian Hukum dan HAM kepada masyarakat, khususnya di bidang pelayanan publik sehingga dapat meningkatkan citra positif Kementerian Hukum dan HAM di masyarakat semakin PASTI” ucap Yasonna Laoly di Kantor Kemenkumham RI, Jumat (1/10/2021).
Selain itu dalam sambutannya Menkumham juga menekankan 5 poin penting kepada jajaran insan pengayoman di seluruh Indonesia.
Pertama, senantiasa melakukan pembenahan secara komprehensif. Kedua, pembenahan tersebut termasuk dalam kebijakan perencanaan, pengorganisasian, penganggaran, pengawasan melekat, serta monitoring dan evaluasi, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ketiga, akurat dan tepat dalam membuat keputusan. Keempat, melayani masyarakat secara baik dan ramah, sesuai ketentuan yang berlaku. Terakhir, libatkan diri secara aktif, mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi, mengedukasi masyarakat untuk selalu disiplin melaksanakan prokes, mendukung program vaksinasi, serta aktif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan.
HKDK 2021 yang mengangkat tema ‘Semakin Pasti’ ini juga bermakna agar seluruh jajaran Kemenkumham menjadikan tugas sebagai bentuk pengabdian dan ungkapan syukur, serta menjadi renungan yang dapat menumbuhkan semangat baru dan profesionalisme. (L234)