LANGKAR.ID, BANJARMASIN- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berkomitmen untuk terus meningkatkan pemahaman dan penggunaan jasa keuangan syariah di masyarakat Banua.
Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala OJK Provinsi Kalsel Ahimsa saat menutup kegiatan Puncak Gerak Syariah Kalsel Tahun 2024/1445H yang mengabil tema “Akselerasi pengembangan keuangan syariah di Kalsel”, Rabu (27/3/2024) lalu di Kantor OJK Provinsi Kalsel.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kolaborasi antara OJK, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalsel, Forum Wartawan Ekonomi (FWE) Kalsel dan Bank Kalsel.
“Kami dari OJK tentunya sangat berkomitmen untuk mendukung akselerasi perkembangan ekonomi syariah di Kalsel, khususnya yang terkait dengan Industri Jasa Keuangannya,” tegasnya.
Ada pun upaya-upaya OJK dalam memperkenalkan industri jasa keuangan syariah salah satunya adalah dengan menggandeng MES Kalsel dan Lembaga Jasa Keuangan Syariah untuk melakukan banyak kegiatan edukasi keuangan syariah yang menjangkau berbagai kelompok masyarakat mulai dari guru, pelajar, santri, mahasiswa, ibu-ibu pengajian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan masyarakat umum.
“Kami juga berkolaborasi dengan Insan Pers di Kalsel, khususnya FWE Kalsel untuk terus menggiatkan pengkajian dan penulisan berita yang dapat menjadi narasi publik, guna memperkuat diseminasi tentang kontribusi nyata ekonomi dan keuangan syariah bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah dan masyarakat akan semakin memahami peran dan kontribusi ekonomi syariah dalam peningkatan kesejahteraan, sekaligus menjadi bagian dari solusi permasalahan umat,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini dijabarkannya juga bahwa berdasarkan survei OJK Tahun 2022, Secara Nasional Tingkat Literasi Keuangan Syariah mencapai 9,14% dan Tingkat Inklusi Keuangan Syariah mencapai 12,12%.
Sedangkan di Kalsel Tingkat Literasi Keuangan Syariah baru mencapai 5,45% dan Tingkat Inklusi Keuangan Syariah baru mencapai 8,05%. Tingkat literasi dan inklusi keuangan ini tentu ini berpengaruh terhadap capaian pangsa pasar keuangan syariah yang baru sekitar 10,85% pada posisi Desember 2023.
“OJK berkeyakinan, dengan besarnya potensi Indonesia, parameter ini dapat ditingkatkan. Bahkan kalau boleh menargetkan, literasi dan inklusi keuangan syariah Indonesia ke depan paling tidak mesti tumbuh progresif menyusul tingkat literasi dan inklusi keuangan konvensional. Semakin besar literasi dan inklusi keuangan syariah, semakin besar pula penerimaan dan penggunaan produk keuangan syariah oleh masyarakat, yang berujung pada peningkatan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Ketua MES Kalsel Mairijani berterimakasih atas konsistensi dari OJK beberapa tahun terakhir dalam mendukung semakin masifnya gerakan ekonomi syariah hadir di Banua, khususnya dalam bidang industri jasa keuangannya.
Baginya dukungan ini tentunya sangat berarti agar gerakan ekonomi syariah ini mampu menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang kuat di Provinsi Kalsel. Dengan demikian ujungnya dapat mampu mendorong ekonomi Banua yang semakin maju lagi kedepannya.
“Kita ingin kedepannya masyarakat tidak hanya semakin banyak memanfaatkan layanan jasa keuangan syariah, tapi lebih dari itu. Bahkan kalau perlu kita bisa mengekspor banyak produk halal lokal ke mancanegara, khususnya ke negara muslim yang ada di dunia,” bebernya.
Tidak berbeda, Ketua FWE Kalsel Arief Rahman mengaku siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan gerakan ekonomi syariah yang semakin massif di Banua.
Baginya dengan demografis Kalsel yang sebagian besar penduduknya beragama muslim, harusnya perkembangan ekonomi syariah di Kalsel bisa memiliki peran yang signifikan.
“Ini bisa terjadi jika semua pihak berkolaborasi untuk mendukung gerakan ekonomi syariah di Kalsel. Karena itulah kami sebagai Insan Pers siap menjadi bagian tersebut untuk berkolaborasi melalui pemberitaan maupun berbagai kegiatan yang menyangkut ekonomi syariah,” tukasnya.
Sekedar diketahui, dalam kesempatan ini juga turut diberikan bantuan dana operasional dan santunan kepada anak yatim piatu kepada Panti Asuhan Rumah Harapan yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank Kalsel Fachruddin. (Adv/L212)