LANGKAR.ID, Banjarbaru – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyampaikan kasus kebakaran hutan dan lahan atau karhutla pada 2021 menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Mujiyat mengatakan, menurunnya kasus karhutla di Kalsel sedikit banyak disebabkan oleh musim kemarau basah dimana intensitas hujan masih terjadi.
Masih adanya intensitas hujan membuat penanganan karhutla jauh lebih mudah.
“Di tahun 2021 ini, dibanding tahun kemarin sekarang mengalami penurunan karena kondisi cuaca dalam posisi kemarau basah,” ujar Mujiyat kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
Baca juga :Â BPBD Kalsel Kirim Personil Untuk Bantu Penanganan Banjir di Kalteng
Baca juga :Â BPBD HSS Dirikan Posko Siaga Covid-19 dan Karhutla
“Apabila kita melihat dari kemarau basah ini otomatis karena banyak hujan artinya berarti ini mengalami kemudahan dalam rangka memadamkan karhutla,” tambah dia.
Walaupun kasus karhutla hingga Oktober 2021 dipastikan menurun, Mujiyat menyampaikan bahwa Kalsel tetap masuk dalam kategori kesiapsiagaan.
Kesiapsiagaan karhutla ujarnya akan diberlakukan hingga November 2021.
“Untuk tahun ini, kesiapsiagaan penanggulangan karhutla masih berlangsung hingga November,” jelasnya.
Data yang diterima dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Provinsi Kalsel mulai mengalami penurunan kasus karhutla mulai tahun 2016.
Terkahir pada tahun 2020, luasan hutan dan lahan yang terbakar di Kalsel mencapai 4.017,00 hektar. (L923).