LANGKAR.ID, Banjarmasin – Setelah keliling Indonesia berbagi pengetahuan tentang sejarah peran kekhilafahan di Nusantara, pakar sejarah Islam Nicko Pandawa hadir di Banjarmasin, Sabtu (21/9/2024). Ia bertemu dengan para penyuka sejarah, yang bahkan menegaskan jejak khilafah di tanah Banjar telah dibuktikan dengan tersebar luasnya kitab Sabilal Muhtadin.
Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya terhadap memoar Syekh Ahmad Al-Fathoni. Dari kitab itulah, terbaca permohonan ulama Nusantara tersebut kepada Khalifah Abdul Hamid II di Turki, untuk membantu pencetakan Kitab Sabilal Muhtadin.
“Atas dukungan harta pribadi Khalifah Abdul Hamid II inilah menjadi adanya jejak khilafah di Tanah Banjar,” tegas Nicko.
Apalagi tekannya, jika tanpa bantuan kekhilafahan, kitab Sabilal Muhtadin akan sulit tersebar luas di Asia Tenggara.
“Bahkan bisa jadi masjid raya di Banjarmasin ini tidak akan bernama Sabilal Muhtadin jika tidak ada kepedulian dari Khalifah Abdul Hamid II,” kata Nicko.
Sayangnya, menurut Sutradara Film Dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara ini, peran-peran dan kepedulian kekhilafahan tersebut coba ditutup-tutupi, oleh pihak yang tidak ingin umat Islam bersatu lagi.
“Bagi teman-teman yang mengamati sejarah, pasti mengetahui bahwa pola ini berulang, yang dahulu pola ini dibuat oleh penjajah,” jelas Nicko di hadapan para peserta diskusi.
Upaya menjauhkan ajaran Islam berupa khilafah ini urainya, pernah dilakukan Snouck Hurgrondje, agar kaum muslimin jauh dari jihad, dan tidak memerangi penjajah lagi.
“Dan hari ini terulang kembali, ketika ajaran tentang khilafah dimusuhi oleh siapa? Silakan jawab sendiri,” pungkas Nicko.
(L234)