BerandaAdvertorialPeringati Maulid Nabi, Tradisi Baayun Maulud Penuhi Halaman Museum Lambung Mangkurat

Peringati Maulid Nabi, Tradisi Baayun Maulud Penuhi Halaman Museum Lambung Mangkurat

LANGKAR.ID, Banjarbaru – Ratusan warga Kalimantan Selatan berpartisipasi dalam prosesi Baayun Maulud yang meriah di halaman Museum Lambung Mangkurat. Acara ini digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan jajaran ayunan anak-anak yang dihiasi kain kuning, daun janur, serta uang kertas dan wadai cicin menggantung di atasnya.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, atau yang akrab disapa Paman Birin, membuka acara ini didampingi oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah. Prosesi dibuka dengan Mahallul Qiyam yang dinyanyikan oleh grup habsyi Irsyadul Fata, melantunkan syair-syair pujian untuk Nabi.

Gubernur Paman Birin dan Raudatul Jannah terlihat antusias saat menghampiri salah satu ayunan kuning di tengah panggung, dan turut berbaur dengan peserta dalam pelaksanaan Baayun Maulud. Selain itu, mereka juga melakukan tradisi tapung tawar, yang merupakan ritual penuh harapan dan doa untuk keselamatan ibu dan bayi.

Dalam acara ini, peserta termuda bernama Zahra berusia 1 bulan 2 hari, sedangkan peserta tertua adalah Hj. Siti Syamsiah yang berusia 76 tahun 10 bulan. Total ada 276 peserta yang terdaftar, terdiri dari 112 laki-laki dan 164 perempuan, meramaikan tradisi ini.

Hadir dalam acara tersebut Pjs. Walikota Banjarbaru, Nurliani Dardie, Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun, dan Kepala Museum Lambung Mangkurat, M. Taufik Akbar, serta perwakilan Forkopimda Kalsel.

“Alhamdulillah, kita dapat hadir pada acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan prosesi Baayun Maulud 2024,” ucap Gubernur Paman Birin di atas podium.

Paman Birin mengenang masa kecilnya di kampung Sungai Jingah, Banjarmasin, saat syair Baayun dinyanyikan oleh orangtuanya. “Ayun diakan anakku ayuuuuuun, ayun diakan anakku sayang,” kenangnya, menambah nuansa emosional pada acara tersebut.

Gubernur juga menegaskan bahwa Baayun Maulud menunjukkan bahwa Kalimantan Selatan memiliki kekayaan budaya yang sangat berarti. “Ini adalah kebahagiaan dan kegembiraan dalam memperingati kelahiran Rasulullah SAW,” tambahnya.

Ustadz Supian Al-Banjari, dalam ceramahnya, menekankan pentingnya tradisi budaya Islam di Kalimantan Selatan. Ia menjelaskan bahwa hari ini sangat istimewa, sebagai pengingat kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Budayawan Kalimantan Selatan, HE Benyamine, menyoroti asal-usul Baayun Maulud dari Desa Banua Halat, Kabupaten Tapin, dan bagaimana tradisi ini telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). “Tradisi ini hidup di tengah masyarakat dan mencerminkan nilai religius serta kemanusiaan,” tutupnya.(Adv/L212)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA