LANGKAR.ID, Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) terus mengupayakan peningkatan kunjungan ke Anjungan Kalimantan Selatan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Promosi Anjungan Kalsel. Rakor ini bertujuan untuk menggali berbagai potensi dan strategi dalam memanfaatkan Anjungan sebagai sarana promosi wisata, budaya, dan potensi daerah.
Kepala Museum Lambung Mangkurat, M. Taufik Akbar, menyatakan bahwa Anjungan Kalsel memiliki peran penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya Banua di tingkat nasional. “Kami ingin mengoptimalkan Anjungan Kalsel sebagai wadah promosi wisata dan budaya, sekaligus memperkenalkan potensi daerah Kalimantan Selatan,” ungkapnya, Senin (30/9/2024).
Dalam Rakor tersebut, disusun rencana berbagai program kegiatan untuk tahun 2025 yang akan melibatkan kolaborasi dengan kabupaten/kota. Program ini bertujuan agar budaya Banjar tetap lestari di tengah arus modernisasi.
“Kami sangat mendukung langkah ini karena akan memperkenalkan budaya Banjar lebih luas dan memastikan keberlangsungannya di masa depan,” tambah Akbar.
Salah satu agenda promosi awal yang sudah disiapkan adalah gelaran tradisi Baayun Maulid pada 12 Oktober mendatang. Kepala Badan Penghubung Provinsi Kalsel menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengenal seni dan budaya Kalimantan Selatan.
“Kami berupaya agar seni dan tradisi Kalimantan Selatan, khususnya budaya Banjar, semakin dikenal oleh masyarakat luas,” ucapnya.
Pemprov Kalsel berharap melalui promosi yang lebih intensif, Anjungan Kalsel bisa menjadi pusat perhatian dan tempat pelestarian budaya Banua, serta menjadi daya tarik wisata bagi generasi muda dan masyarakat internasional.
“Kami ingin budaya Banjar tetap hidup, berkembang, dan dikenali sebagai warisan yang harus dijaga oleh generasi penerus,” pungkasnya.(L212)