LANGKAR.ID, BANJARBARU – Kota Banjarmasin berhasil mencatatkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tertinggi di Kalimantan Selatan pada triwulan III 2024 dengan nilai mencapai Rp715,08 miliar dari 647 proyek. Prestasi ini menempatkan Banjarmasin sebagai magnet investasi meskipun dengan keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri AP, M.AP, menyampaikan bahwa total realisasi investasi di Provinsi Kalsel untuk triwulan III 2024 mencapai Rp5,95 triliun dari 3.924 proyek. Jumlah tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp2,86 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,09 triliun.
“Provinsi Kalsel saat ini berada di peringkat ke-17 secara nasional untuk realisasi PMDN dan PMA,” ujar Endri.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menyambut baik capaian ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun Banjarmasin tidak memiliki sumber daya alam seperti daerah lainnya, namun kota ini tetap menjadi pilihan menarik bagi investor.
“Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa Banjarmasin adalah kota yang ramah investasi. Para investor masih percaya dan menanamkan modal di sini karena kemudahan, keamanan, dan kenyamanan yang kita tawarkan,” ungkap Ibnu Sina.
Dari data yang sama, PMA tertinggi di Kalsel selama triwulan III berada di Kabupaten Kotabaru dengan angka Rp2,09 triliun dari 45 proyek, sementara sektor usaha yang dominan untuk PMDN adalah pertambangan dengan total investasi Rp795,26 miliar, disusul sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp748,12 miliar.
Selain itu, dari sisi investor asing, Hongkong, RRT menjadi negara dengan nilai investasi tertinggi di Kalsel pada triwulan III, yakni Rp1,95 triliun dengan 36 proyek, diikuti oleh Kepulauan Virgin Inggris dan Singapura.
Ibnu Sina berharap capaian ini dapat terus ditingkatkan untuk kesejahteraan warga Banjarmasin. “Semoga ini menjadi momentum bagi kota kita untuk terus berkembang dan menarik lebih banyak investasi,” tutupnya. (Adv/L212)
