BerandaBANUABanjarSMPN 2 Kusan Hulu Kembangkan Inovasi Ecobrick untuk Lingkungan Berkelanjutan

SMPN 2 Kusan Hulu Kembangkan Inovasi Ecobrick untuk Lingkungan Berkelanjutan

LANGKAR.ID, BATULICIN – Sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, SMP Negeri 2 Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah lingkungan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pembuatan ecobrick oleh siswa, dengan memanfaatkan plastik bekas untuk mengurangi limbah.

Kepala Sekolah SMPN 2 Kusan Hulu, Sri Supadmi, S.Pd.,menjelaskan bahwa program ecobrick ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam mendukung Profil Pelajar Pancasila (P5)serta memperkuat komitmen sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.

“Pembuatan ecobrick tidak hanya bertujuan mengurangi limbah plastik, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa. Program ini sejalan dengan visi sekolah yang berwawasan lingkungan dan membangun generasi yang bertanggung jawab terhadap masa depan bumi,” ujar Sri Supadmi, Jumat (24/1/2025).

Membangun Kesadaran dan Kreativitas Siswa

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Didi Hamsari, S.Pd.,menambahkan bahwa seluruh siswa terlibat aktif dalam program ini, mulai dari pengumpulan plastik bekas hingga proses pembuatan ecobrick.

“Kegiatan ini tidak hanya membentuk karakter peduli lingkungan, tetapi juga mengasah kreativitas siswa dalam mencari solusi atas permasalahan sampah plastik. Ini adalah kontribusi nyata kami sebagai Sekolah Adiwiyata,” ungkapnya.

Salah satu siswa, Shea Cipta Joly, mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Kami belajar banyak tentang bahaya sampah plastik dan cara mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna seperti ecobrick. Selain seru, saya juga jadi lebih peduli untuk mengurangi sampah di lingkungan sekitar,” tuturnya dengan antusias.

Mengolah Sampah Menjadi Karya Bernilai

Dalam kegiatan ini, siswa mengumpulkan plastik bekas seperti bungkus makanan, kantong plastik, dan botol plastik. Sampah tersebut kemudian dipadatkan ke dalam botol hingga membentuk ecobrick, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti bahan konstruksi sederhana atau furnitur ramah lingkungan.

Kepala sekolah berharap kegiatan ini dapat terus berkembang dan melibatkan masyarakat sekitar, sehingga gerakan peduli lingkungan semakin meluas.

“Kami ingin menanamkan nilai bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dimulai dari langkah kecil di sekolah,” pungkasnya. (007)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA