LANGKAR.ID, Jakarta – Nilai total aset industri perasuransian nasional mencapai Rp1.133,87 triliun pada Desember 2024, mengalami kenaikan 2,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
“Pada sektor PPDP, aset industri asuransi di Desember 2024 mencapai Rp1.133,87 triliun, naik dari Rp1.111,30 triliun di tahun sebelumnya,” kata Ogi.
Secara lebih rinci, total aset asuransi komersial tercatat sebesar Rp913,32 triliun atau tumbuh 2,40 persen yoy. Peningkatan ini didorong oleh akumulasi pendapatan premi yang mencapai Rp336,65 triliun, naik 4,91 persen yoy.
Premi asuransi jiwa tumbuh 6,06 persen yoy menjadi Rp188,15 triliun, sementara premi asuransi umum dan reasuransi meningkat 3,50 persen yoy menjadi Rp148,5 triliun. Dari sisi permodalan, industri asuransi komersial masih dalam kondisi solid dengan tingkat Risk Based Capital (RBC) asuransi jiwa di angka 420,67 persen dan asuransi umum serta reasuransi di 325,93 persen, jauh di atas ambang batas minimum OJK sebesar 120 persen.
Untuk sektor asuransi nonkomersial yang mencakup BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta program asuransi bagi ASN, TNI, dan Polri, total aset tercatat Rp220,55 triliun atau tumbuh 0,54 persen yoy.
Sementara itu, industri dana pensiun juga mencatat pertumbuhan positif. Total aset dana pensiun per Desember 2024 mencapai Rp1.508,21 triliun, naik 7,31 persen yoy. Program pensiun sukarela tumbuh 3,75 persen dengan aset mencapai Rp382,54 triliun, sedangkan program pensiun wajib yang meliputi jaminan hari tua dan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta tabungan hari tua ASN, TNI, dan Polri, mencatatkan total aset Rp1.125,67 triliun atau meningkat 8,58 persen yoy.
Ogi menegaskan bahwa secara keseluruhan, industri asuransi dan dana pensiun tetap berada dalam kondisi sehat dan stabil di tengah dinamika ekonomi. (L212)
