LANGKAR ID, Jakarta – Indonesia kedatangan 4 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi dalam tahap ke-111. Selain itu, tiba juga vaksin AstraZeneca sebanyak 134.560 dosis yang merupakan donasi Kerajaan Inggris.
“Pada hari ini, Selasa (2/11) Indonesia kembali menerima dukungan vaksin dari Pemerintah Inggris untuk ketiga kalinya, sebanyak 134.560 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur bilateral,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menurutnya, dengan pengiriman tersebut, Indonesia telah menerima sebanyak 1 juta dosis Vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Inggris, sejalan dengan komitmen yang diberikan oleh Pemerintah Inggris untuk mendukung penanganan pandemi di Indonesia.
Menlu Retno menambahkan, di masa-masa sulit akibat pandemi, pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi solidaritas dan dukungan Inggris, sebagai mitra strategis Indonesia, untuk penanganan pandemi di Indonesia.
“Oleh karena itu, atas nama bangsa Indonesia saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pemerintah Inggris atas dukungan ini,” katanya.
“Saya meyakini melalui kerja sama erat dengan berbagai mitra, kita akan bersama-sama melalui pandemi ini,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya
percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal.
Menurutnya, total vaksin dari berbagai merek yang telah tiba di tanah air baik dalam bentuk bulk dan jadi mencapai 321.629.220 dosis. Sementara hingga saat ini, sekitar 120 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dengan 73 juta di antaranya telah mendapatkan dua dosis.
Usman menambahkan, kedatangan vaksin sebagai upaya pemerintah untuk memastikan keamanan stok vaksin. Apalagi, terkait vaksin Sinovac, Badan POM RI sudah mengizinkan penggunaan vaksin
tersebut untuk anak usia 6-11 tahun.
“Syukur Alhamdulillah, BPOM baru saja mengeluarkan putusan tentang izin penggunaan vaksin Sinovac bagi anak umur 6-11 tahun,” ujarnya.
Dia yakin, dengan adanya putusan tersebut, maka kedepannya perlindungan bagi anak-anak kita akan lebih optimal, terlebih saat ini sejumlah anak telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
(PTM) terbatas. Menurutnya, pemerintah akan mengatur lebih detail tentang rencana pelaksanaan vaksinasi bagi anak tersebut.
Dalam kesempatan itu, Usman menyatakan, pemerintah juga kembali mengingatkan bahwa vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat. Karenanya, perlu dukungan dan partisipasi seluruh elemen bangsa agar vaksinasi bisa mencapai setidaknya 70% dari penduduk Indonesia untuk bisa membangun herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Usman.
(L300)