LANGKAR.ID, Pelaihari – Gelombang pasang yang terjadi dua hari terakhir membuat panik warga Kampung Baru, Seberang Bugis Desa Muara Kintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Selain mengancam pemukiman, pasang air laut disertai gelombang itu juga menggenangi ruas jalan dan tambak udang.
Gelombang pasang yang terjadi pada Minggu (5/12) sekitar pukul 17.00 wita ini lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya. Gelombang pasang ini, diperkirakan warga akan berlangsung sampai lima hari kedepan.
Akibat tingginya air laut disertai gelombang tersebut, sedikitnya lima rumah warga di RT 11 Seberang Bugis terdampak. Ada yang mengalami jebol di bagian dapur, tiang terangkat dan tangga rumah terbawa gelombang.
Nurul tokoh masyarakat Kampung Baru, Seberang Bugis, Muara Kintap mengatakan air pasang laut hari kedua ini, awalnya disertai dengan angin kencang. Namun beruntung, angin mulai reda saat menjelang Maghrib.
Warga yang rumahnya terdampak terpaksa berkemas untuk mengungsi. Karena ketinggian air terus bertambah dan kemungkinan baru turun sekitar pukul 23.00 wita.
“Pada awalnya gelombang pasang disertai angin, membuat lima rumah terdampak,” kata Nurul saat dimintai keterangannya Minggu (5/12) malam.
Selain mengancam lima rumah warga, air laut juga menggenangi jalan lingkungan Seberang Bugis dan Tambak milik warga.
“Jalan lingkungan ikut tergenang dan juga tambak warga yang banyak terdapat di Seberang Bugis,” terang Nurul lagi.
Imah warga Seberang Bugis lainnya membenarkan air pasang laut disertai gelombang terjadi sejak hari kemarin. Namun kali ini lebih dalam dan bergelombang besar.
“Sudah dua hari sejak kemarin, hari ini agak besar gelombangnya,” ujar Imah yang terlihat berjaga di samping rumahnya.
Gelombang pasang di Desa Muara Kintap sebelumnya terjadi pada akhir tahun 2020. Saat itu, 11 rumah terdampak. Kemudian 11 rumah tersebut terpaksa di relokasi akibat rawan gempuran gelombang, karena posisinya berhadapan langsung dengan laut. (L062)