BerandaNASIONALPaska Erupsi Semeru, Lebih dari 900 Personel Gabungan Lakukan Operasi Penanganan Darurat

Paska Erupsi Semeru, Lebih dari 900 Personel Gabungan Lakukan Operasi Penanganan Darurat

LANGKAR.ID, Jakarta –Paska erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu lalu (4/12) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, lebih dari 900 personel gabungan terlibat dalam operasi penanganan darurat. Seluruh personel ini bergabung di bawah kendali Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru.

Data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (6/12), jumlah personel gabungan mencapai 985 orang. Para personel memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak di sekitar lereng gunung.

Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang. BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan 2 unit kendaraan taktis hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik.

Selain personel yang tercatat, di lapangan diperkirakan lebih banyak lagi personel dan relawan yang hadir membantu tanggap darurat. Diantaranya yang bekerja untuk perbaikan infrastruktur dasar listrik, komunikasi atau pun akses jalan.

Pada sektor infrastrukut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mengerahkan personel untuk membantu beberapa langkah penanganan darurat paska erupsi, antara lain pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten. KemenPUPR juga merencanakan jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya jembatan Besuk Kobokan.

“Percepatan evakuasi korban dan pembersihan Kawasan,” tambah Kepala Pusat Data dan Informasi KemenPUPR Nazib Faizal, pada siaran berita di website BNPB, Senin (6/12/21).

Seorang warga mengumpulkan barang yang tersisa dari rumahnya yang hancur di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Pusat Kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung kerugian akibat erupsi gunung Semeru ditaksir mencapai Rp310 miliar yang mencakup sarana prasarana umum serta mempengaruhi perekonomian bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan serta pariwisata ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww.

Posko Tanggap Darurat berada di Kantor Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, yang berjarak 23 km dari Gunung Semer.  Sedangkan pos logistik yang mendukung operasi penanganan darurat terletak di rumah dinas Bupati Lumajang.

Baca juga : Jembatan Besuk Kobokan Putus Akibat Erupsi Gunung Semeru, Kementerian PUPR Upayakan Jalur Alternatif

Di kutip dari website resminya, BNPB mengimbau semua dukungan sumber daya, baik personel, peralatan atau pun bantuan logistik dikoordinasikan melalui posko yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Hal tersebut agar penanganan darurat dapat berjalan secara optimal dan efektif serta menekankan keamanan dan keselamatan responder di lapangan yang melakukan operasi pencarian dan evakuasi.

(L234)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA