LANGKAR.ID, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dinas Perikanan bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hasilnya, sebuah terobosan mewujudkan Kampung Haruan di Kecamatan Kusan Hulu.
Terobosan itu, program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis komoditas unggulan Bumi Bersujud. Seperti ikan gabus atau haruan.
Sinergi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan SDM kelautan dan perikanan ini, antara Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dengan Pemkab Tanah Bumbu, Selasa (25/01/2022) di Kantor BRSDM, Jakarta Pusat.
Koordinasi ini tertuang dalam amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Daerah.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu, Yulian Herawati, sinergi BRSDM dan Pemkab Tanah Bumbu diimplementasikan dengan Rencana Kerja Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan.
“Kerjasama antara Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) BRSDM dan Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu tentang Pembuatan Masterplan Kampung Gabus Haruan di Tanah Bumbu,” kata Yulian Herawati.
Rencana kerja tersebut ditandatangani Kepala BBRP2BKP Hedi Indra Januar dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu Yulian Herawati.
Sementara dalam koordinasi sinergi di Jakarta, Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar berharap dukungan BRSDM KKP ini akan dapat mengangkat sektor kelautan dan perikanan lokal.
“Kita minta tim BRSDM dapat mengunjungi Tanah Bumbu untuk melihat langsung potensi-potensi kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan kembali,” ujar Zairullah.
Menurutnya Tanah Bumbu mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang besar, akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Plt Kepala BRSDM Kusdiantoro menyebutkan, sinergi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 dan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya KKP dalam pengembangan potensi perikanan Kabupaten Tanah Bumbu.
“Sehingga nantinya dapat meningkatkan lapangan kerja, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Kusdiantoro meyampaikan, pihaknya menyelenggarakan pendidikan formal bagi masyarakat secara vokasi, melalui pendekatan teaching factory, dengan porsi praktik 70 persen dan teori 30 persen.
Dijelaskannya, sebanyak 55 persen kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan. Seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan.
Serta petambak garam, dengan biaya pendidikan dan perlengkapan gratis, ditanggung negara.
“Sementara 45 persen peserta didik merupakan masyarakat umum dengan biaya pendidikan yang sangat terjangkau. k
Karena disubsidi negara,” lanjutnya.
Selain pendidikan, tambahnya, pengembangan SDM bagi masyarakat juga dilakukan BRSDM melalui pelatihan dan penyuluhan. Salah satu contohnya adalah pelatihan budidaya ikan nila dengan teknologi bioflok pada 2021.
“Tindak lanjut sinergi ini, antara lain berupa pembahasan pendidikan kelautan dan perikanan,” tegasnya.
Yakni pemetaan potensi dan kebutuhan dukungan BRSDM untuk pengembangan potensi kelautan dan perikanan.
“Kemudian penyusunan masterplan Kampung Gabus Haruan di Tanah Bumbu untuk mendukung program prioritas KKP. Yaitu erikanan budidaya komoditas unggulan lokal,” katanya.
Khusus terkait masterplan tersebut, lanjut Kusdiantoro, dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas KKP terkait pengembangan kampung-kampung budidaya komoditas lokal.
Dipaparkannya, dalam rapat kerja dengan Komite II DPD RI pada 18 Januari lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pembangunan kampung perikanan, yang terdiri dari kampung nelayan maju dan kampung perikanan budidaya, merupakan salah satu program yang akan diakselerasi pada 2022.
Menurut Menteri Trenggono, pembangunan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.
“Yang paling penting adalah dengan adanya kegiatan ini, sektor kelautan dan perikanan di Tanah Bumbu akan bisa berkembang karena sudah punya landasan atau modalitas untuk pembangunan kelautan dan perikanan,” ungkapnya.
Selanjutnya, imbuhnya, jika pembangunan kelautan dan perikanan berhasil, pendapatan dan lapangan kerja terbuka, berpeluang meningkatkan kesejahteraan.
Diketahui, tujuan dari koordinasi sinergi ini untuk pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan serta peningkatan SDM, yang terdiri dari Kelompok Usaha Bersama, Kelompok Pembudidaya Ikan, dan Kelompok Pengolah dan Pemasar.
Yaitu melalui penyelenggaraan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Di antaranya peningkatan kapasitas SDM dan penyuluhan masyarakat kelautan dan perikanan.
Serta tak kalah pentingnya, pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Tanah Bumbu. (L008)