LANGKAR.ID, Banjarmasin – Guna penanggulangan dan pencegahan pemahaman intoleransi dan radikalisme, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pembinaan rohani kepada personel di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri, Jum’at (10/6/2022).
Dibuka Wakapolda Kalsel, Brigjen Mohamad Agung Budijono, kegiatan tersebut menghadirkan beberapa Narasumber yakni Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof Mujiburrahman, Ketua FKUB Provinsi Kalsel Ilham Masykuri Hamdie dan Kasatgas Densus 88 Anti Teror Wilayah Kalsel Surya Putra Mustika.
Dalam kesempatan itu Wakapolda menyampaikan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada personel Polda Kalsel, tentang bahaya radikalisme dan intoleransi bagi kehidupan.
Menurutnya, Paham Radikalisme bukan hanya muncul di kalangan masyarakat namun juga bisa muncul di institusi Kepolisian.
“Oleh karena itu, pembinaan rohani personel ini sangat penting untuk para anggota Polri maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri agar tidak mudah terkena Paham Radikal,” katanya.
Wakapolda menambahkan, dirinya mengingatkan kepada seluruh anggota Polda Kalsel dan Jajaran dalam pelaksanaan tugas, agar dapat memahami betul arti Tribrata sebagai pedoman hidup dan Catur Prasetya sebagai pedoman kerja, untuk PNS Polri juga harus memahami arti pedoman Panca Prasetya Korpri sebagai pedoman kerja.
“Dengan kita memahami dan mengamalkan apa itu Tribrata, Catur Prasetya, dan Panca Prasetya Korpri maka itu merupakan salah satu langkah antisipasi guna mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi di institusi kita,” paparnya.
Melalui kegiatan ini Wakapolda Kalsel berharap para personel Polda Kalsel dan jajaran mampu untuk memahami dan mendapatkan intisari dari materi yang disampaikan oleh para narasumber, sehingga ke depan dapat menjadi bekal agar tidak terpapar radikalisme dan lainnya, serta dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI.
“Saya minta seluruh peserta pahami apa yang telah diberikan, mudah-mudahan kita semua dapat mengambil ilmu ini dan dapat menjadi pegangan buat kita semua, dan melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mencegah personel terkena dampak paham radikalisme dan intoleransi,” tutup Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono. (L186)