LANGKAR.ID, Banjarmasin – Bank Kalsel Syariah, berpartisipasi dalam pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah Banua 2022, Semarak Road to Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2022, dengan tema “ Penguatan Ekosistem Halal Daerah dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” yang diselenggarakan di Atrium Duta mall Banjarmasin.
Kegiatan yang di gelar oleh Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalsel ini, di jadwalkan akan berlangsung selama dua hari, Sabtu (2/7) dan Minggu (3/7) dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Kalimantan Selatan.
Kepala Divisi Usaha Syariah Bank Kalsel, H Muhammad mengatakan, sebagai Bank milik pemerintah daerah di Kalimantan Selatan yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, Bank Kalsel Syariah tentu memiliki kewajiban untuk dapat memberikan layanan keuangan syariah terbaik bagi masyarakat khususnya di Kalimantan Selatan.
Terlebih saat ini Bank Kalsel Syariah terus berbenah dalam memberikan layanan keuangan digital yang semakin terdepan dan mampu bersaing dengan perbankan lainnya.
Dengan keikutsertaan dalam kegiatan ini, harapannya akan semakin banyak lagi masyarakat yang mengetahui keberadaan dan jenis layanan yang di berikan oleh Bank Kalsel Syariah, baik dari pelayanan dana syariah, pembiayaan syariah serta layanan digital perbankan lainnya yang tetap sesuai dengan prinsip Syariah.
“ Target sasaran kami adalah pemasaran Produk Tabungan Haji iB Ar Rahman, Pembiayaan Konsumtif, Pembiayaan UMK serta fasilitas perbankan lainnya kepada masyarakat, khususnya pengunjung Expo FESyar ini” Kata H Muhammad.
Festival Ekonomi Syariah Banua 2022 ini, di ikuti oleh 19 Pelaku UMKM yang produknya telah di lakukan Kurasi, dengan harapan melalui kegiatan ini produk hasil UMKM dan seluruh peserta Expo FESyer Banua ini, dapat lebih dikenal oleh masyarakat, dan bisa mendapatkan pasar yang lebih luas.
Sebelumnya, pada sambutannya, Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalsel, Imam Subarkah mengatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi bagian penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan dimaksud, perlu berbagai upaya salah satunya dalam mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Selatan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar).
Implementasi dan penajaman pada Eksyar dapat dilakukan dengan mengembangkan ekosistem Halal Value Chain terutama sektor pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim.
Halal Value Chain tentunya memiliki potensi besar terhadap PDB Indonesia. Pada tahun 2021, Halal Value Chain Indonesia memiliki kontribusi sebesar 25% terhadap perekonomian nasional melanjutkan tren peningkatan sejak 2016.
Imam menambahkan, berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2021-2022, industri halal Indonesia berada di posisi empat di bawah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab (UEA). Adapun, pada sektor terkait industri manufaktur, Indonesia mencatatkan posisi 10 besar, antara lain makanan halal peringkat 4, fesyen peringkat 3, dan farmasi serta kosmetik di posisi 6.
Tentunya dalam mendukung Halal Value Chain dibutuhkan akses permodalan baik melalui perbankan syariah maupun alternatif lainnya seperti wakaf produktif.
Adapun kinerja perbankan syariah di Kalimatan Selatan hingga Mei 2022 menunjukkan bahwa pertumbuhan aset perbankan syariah di Kalimantan Selatan tercatat sebesar 16,17% (yoy) dengan nominal sebesar Rp6,8 triliun.
Selain itu terdapat beberapa alternatif permodalan syariah, salah satunya wakaf produktif yang memiliki potensi tinggi dalam memberikan akses permodalan luas bagi pelaku usaha.
Berdasarkan data terkini, hingga saat ini terdapat aset wakaf di Kalsel sebesar Rp79,6 triliun berbentuk tanah. Hal ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memanfaatkan tanah wakaf serta mendorong wakaf tunai untuk permodalan dan aset usaha produktif. (Tim/L212)