LANGKAR.ID, Banjarmasin – Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap Pertalite kini menjadi pilihan utama masyarakat, pasca ditiadakannya Premium oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa waktu lalu.
Namun belakangan mencuat, tentang wacana pemerintah untuk mengambil Langkah pemulihan ekonomi dengan cara mencabut beban subsidi APBN dari BBM jenis Pertalite, sehingga harga Pertalite Naik Menjadi Rp 14.700 dari harga saat ini Rp7.650, per liter.
Akademisi Perekonomian Universitas Lambung Mangkurat, Dr. Noor Rahmini, S.E., M.E. menilai terkait kebijakan menaikkan harga BBM adalah sebuah keputusan yang sulit.
Karena selain belum meratanya penerimaan subsidi, ketimpangan sosial dilapangan juga sangat dirasakan oleh masyarakat terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Kasian itu, Rakyat Kecil, jadi sebaiknya Pemerintah harus benar-benar mengkaji ulang wacana kenaikan tersebut”katanya Minggu (27/8).
Saat ini berdasarkan data yang diungkap oleh Menteri Keuangan, anggaran subsidi dan kompensasi energi yang ditetapkan sebesar Rp. 502,4 Triliun, yang mencakup alokasi subsidi Pertalite sebesar Rp 93 Triliun dan untuk solar sebesar Rp 143 Triliun. Namun kenyataannya alokasi sekitar Rp 83 Triliun untuk Pertalite dan Rp 127 triliun untuk Solar masih dinikmati oleh kelompok mampu.
“Jika nantinya harga BBM subsidi menjadi naik, maka pengalihan anggaran subsidi bisa dialihkan untuk pembangunan sektor lain yang vital”ujarnya
Selain itu pemerintah juga harus betul-betul matang dalam menetapkan kenaikan harga BBM, yakni dengan melakukan pengalihan alokasi subsidi ke pos-pos anggaran yang tepat, sehingga bisa berdampak langsung kepada masyarakat miskin. Jadi kenaikan harga BBM ini menjadi solusi terakhir untuk bisa mengurangi beban anggaran pemerintah.
“Pemerintah juga perlu mencari cara untuk menekan konsumsi BBM, seperti dengan mengembangkan teknolongi terbarukan seperti kendaraan listrik. Dengan begitu, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil yang kurang ramah lingkungan.” tambahnya.