LANGKAR.ID Banjarmasin – Kota Banjarmasin, memiliki daerah yang menjadi langganan kunjungan pesta politik dan dinilai berhasil meraih empati warga karena keberadaannya yang minim infrastruktur.
Banyak janji diperoleh warga, termasuk janji Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang akan memperbaiki kondisi wilayah infrastruktur Kawasan Teluk Ujung Benteng Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin atau biasa disebut Pulau Bromo.
“Kami hanya makan janji, ada aja yang masuk tapi hanya ukur-ukur, setelah itu tidak ada kabar” Ujar Arsyad kepada LANGKAR.ID,Rabu (28/9/2022).
Warga setempat terpaksa menggalang sumbangan (urunan) terhadap setiap warga atau pengendara yang lewat, guna memperbaiki beberapa bagian yang rusak dengan tekni tambal sulam.
“Saya yang punya ide untuk sumbangan, uang yang terkumpul digunakan untuk memperbaiki beberapa bagian yang rusak dengan tambal sulam dan dikerjakan secara swadaya”jelasnya.
Meski Pemerintah membangunkan jembatan gantung dengan konsep megah bernilai Rp 40 Miliar, warga pulau bromo tidak merasakan dampak signifikan.
“Tidak ada dampak apa-apa, ekonomi kami tetap seperti ini, jalan kami tetap titian, mana kada pernah diperhatikan, banyak kecelakaan lagi, karena jembatannya curam”tambahnya.
Hal senada juga disampaikan salah seorang warga Amat yang mengatakan “Kami warga Banjarmasin, tapi anak tiri”celetuknya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi yang sempat melakukan peninjauan kelokasi pulau bromo dan menemukan plang permintaan sumbangan warga secara sukarela menuturkan, akan segera memanggil instansi terkait untuk membahas anggara perbaikan.
“Akan kita lihat Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang diusulkan kepada DPRD. Kalau memang ada beberapa yang urgent tapi tidak masuk RKA, maka akan kita bongkar RKA itu. Karena saya yakin ada hal-hal yang urgent justru tidak tersampaikan ke Walikota” katanya saat dijumpai pada puncak Hari Jadi Ke 496 Kota Banjarmasin.
Disinggung soalnya munculnya plang sumbangan warga tersebut, Afrizal mengatakan itu adalah tamparan untuk pemerintah. “Hal itu adalah salah satu signal bahwa mereka tidak tersentuh”tuntasnya.
Sekedar diketahui, Pulau Bromo memiliki empat Rukun Tetangga (RT) yakni RT 4, RT 5, RT 6, dan RT 7, dengan total jumlah penduduk lebih dari 1.000 jiwa dan panjang jalan titian sekitar 1 kilometer lebih. (L212)