BerandaBANUABanjarmasinMeriahkan Hari Museum Indonesia, Lomba Basumpit Digelar

Meriahkan Hari Museum Indonesia, Lomba Basumpit Digelar

LANGKAR.ID, Banjarmasin – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Museum Waja Sampai Kaputing (Wasaka) dan Persatuan Sumpitan Kalsel, menggelar Lomba Basumpit di Halaman Museum Wasaka, Jalan Kampung Kenanga, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Sabtu (15/10/2022).

Diikuti 15 peserta lomba tersebut digelar untuk memeriahkan Hari Museum Indonesia tahun 2022, Lomba Basumpit kali ini memakai dua rambahan, dimana satu rambahan satu kali tembakan menggunakan lima anak sumpit dengan jarak 15 sampai 35 meter.

Peserta lomba M Rizky mengatakan, tidak mudah untuk menembakkan sumpit, diperlukan ketenangan, mengatur pernafasan dan tehnik yang benar seperti sistem tabung, yaitu menampung angin di mulut dengan banyak, hingga pipi wajah menggelembung dan memegang harus rapat pada gagang sumpit.

“Memegang sumpit jangan di pangkal, melainkan di ujung gagang sumpit dan tangan harus kokoh, saat meniupkan supit, kepala hingga leher juga tidak boleh goyang, selain itu kita juga harus memiliki kepekaan membaca arah angin agar anak sumpit tepat mengarah ke sasaran,” katanya.

Komunitas dan Pengurus Sumpitan Kalsel Faisal Embron mengatakan, selain memperingati Hari Museum Indonesia, lomba juga sebagai ajang silaturahmi antar atlet.

Untuk itu hanya menggunakan dua rambahan saja, kalau lomba yang dilaksanakan secara nasional bisa sampai 10 rambahan.

“Lomba ini digelar untuk memperkenalkan sumpit kepada masyarakat, dan sumpit yang digunakan untuk lomba kali ini berukuran 1,8 hingga 3 meter,” ucapnya.

Menengok sejarah, sumpit kata Faisal erat kaitannya dengan nenek moyang masyarakat di Kalimantan.

Untuk itu, dia pun mendorong pemerintah dan penggiat sumpit untuk melestarikan dengan cara memperbanyak lomba, dan edukasi sumpit ke sekolah-sekolah juga harus dilakukan, terlebih sekarang sudah menjadi olahraga nasional.

“Secara nasional Atlet Kalsel cukup diperhitungkan, terakhir lomba pada tahun 2021 kemarin pelajar kita meraih juara 3 nasional dan tingkat Umum juara harapan 1,” ujarnya.

Suku-suku yang ada di Indonesia punya sejumlah tradisi yang masih bertahan hingga saat ini, salah satunya tradisi sipet atau sumpit suku Dayak, sumpit merupakan senjata yang digunakan untuk berburu hewan liar atau hewan untuk di makan.

Zaman dahulu suku Dayak dijuluki “Pasukan Hantu” oleh Belanda yang menjajah Indonesia. Sebab saat berperang melawan penjajah, senjata sumpit mereka akan membunuh dengan senyap.

Saat zaman penjajahan, sumpit ini merupakan senjata andalan suku Dayak untuk melumpuhkan musuh, senjata ini sangat ditakuti tentara penjajah, sebab jika terkena anak sumpit, musuh akan merasakan tersiksa sebelum akhirnya tewas.

Selain Lomba Basumpit, Museum Wasaka juga menggelar Pameran Temporer, Seminar Ragam Watak di Kalimantan Selatan, Seminar Mandau Senjata Etnik Dayak Kalsel, Tahukah pian “Catatan Revolusi Fisik Kalimantan Selatan” dan Silaturahmi Bubuhan Pawasian”. (L186)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA