LANGKAR.ID – Banjarmasin – Kalimantan Selatan bakal punya ikon baru. Bahkan, yang pertama dan masih satu – satunya di Indonesia.
Ikon baru ini, sebuah jembatan yang membentang di atas Sungai Alalak, antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala. Yakni Jembatan Sei Alalak atau nama barunya Jembatan Alalak Baru.
Pengerjaan proyek ini, sudah mencapai 97 persen. Hal ini, diungkapkan Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA. “Akhir Agustus 2021 ini, akan diadakan loading test untuk menguji kelayakan pakai jembatan,” ujarnya Senin (23/08/2021).
Hasil loading test tersebut, akan diajukan ke Kementrian PUPR. Selanjutnya dikeluarkan dokumen yang memastikan jembatan ini layak fungsi.
Safrizal juga menuturkan, jembatan ini pertama di Indonesia. “Ini adalah satu-satunya jembatan yang melengkung di Indonesia. Untuk yang lurus, di Batam sudah ada,” ujar Safrizal.
[nextpage title=”Jadi Tempat Wisata”]
Selanjutnya pekerjaan adalah finishing bertahap, untuk memperindah jembatan. Karena menurutnya, jembatan yang menghubungkan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala ini, akan menjadi ikon baru Kalsel.
Karena itu, Pemprov Kalsel akan berdiskusi dengan pihak terkait. Termasuk Pemko Banjarmasin dan Pemkab Batola untuk menjadikan kawasan sekitar jembatan menjadi tempat wisata.
Baca Juga :Â Batal Dibeli di 2020, Pengadaan Mobdin Wakil Ketua DPRD Kalsel Seharga Rp 3,2 Miliar Kembali Diusulkan
Untuk mempercantik jembatan ini, menurutnya, bisa dilakukan penataan pinggiran sungai. Kemudian, pembangunan siring yang bagus. Serta dibangun lokasi – lokasi kunjungan. Seperti tempat makan dan juga menara pandang.
Jembatan Alalak Baru dibangun menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun. Sama seperti yang digantikannya, Jembatan Alalak Baru menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sehingga berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
[nextpage title=”Habiskan Dana Rp 278 Miliar dan Tahan Gempa”]
Bentang utama Jembatan Alalak Baru dirancang dengan menggunakan cable-stayed. Pekerjaannya, mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 – 2021 senilai Rp 278 Miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).
Baca Juga : Besok Dijadwalkan Dilantik di Istana Negara, Ini Harapan Warga Kalsel Kepada Paman Birin – Haji Muhidin
Jembatan ini, didesain dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton. Lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.
Pekerjaan pembangunan jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable – stayed sepanjang130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit jembatan dengan panjang 425 meter. (L008)