LANGKAR.ID BANJARMASIN – Mengendarai sepeda motor di jalan dengan tanjakan terjal atau turunan curam perlu kewaspadaan, keterampilan dan kesabaran.
Dewienta Pramesuari Corporate Communicator (Corcom) Trio Motor main dialer Kalselteng mengatakan cara melewati dua jalan tersebut yaitu tanjakan dan turunan juga berbeda.
“Pengendara wajib memahami teknik berkendara yang benar”katanya beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, Trio motor memberikan tips untuk melewati tanjakan, apalagi dengan menggunakan motor mati.
“Hal utama yang perlu dilakukan adalah cek kondisi motor, dan kenali rute”ujar Dewienta.
Ia juga menjelaskan memasuki jalur menanjak ada beberapa yang perlu diperhatikan.
- Saat motor matik memasuki jalan sebaiknya mengambil jarak yang cukup agar akselerasi sepeda motor dapat melewati tanjakan.
- Turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar. Sebelum memasuki jalan menanjak. Kemudian manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan.
- Lalu, kurangi kecepatan ketika mendekati ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya guna mencegah terlepasnya roda depan motor matik ketika mencapai ujung tanjakan.
Kemudian memasuki jalan menurun.
- Sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan/belakang. Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.
Postur berkendara
Postur berkendara di jalur tanjakan posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan grip (cengkraman) yang kuat terhadap permukaan jalan. Sedangkan pada saat berkendara motor matik di jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
Berhenti di tanjakan
Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang motor matik sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang. Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus. Namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.(L212)