LANGKAR.ID BANJARMASIN – Komunitas Narasi Perempuan menggelar seruan aksi damai di Siring Menara Pandang, Kota Banjarmasin, Rabu (08/03/2023).
Aksi yang digelar untuk memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2023 ini diisi dengan beragam penampilan, mulai dari pidato, puisi, orasi, dan lainnya.
Seruan aksi bertajuk ‘Perempuan Berdaulat, Bumi dan Pangan Selamat’ itu dihadiri oleh Gabungan Komunitas hingga mahasiswa yang ikut memberikan sejumlah tuntutan yang isinya sebagai berikut;
- Menghentikan berbagai proyek food estate yang justru merusak keseimbangan ekosistem, mengancam kedaulatan pangan rakyat dan meminggirkan perempuan.
- Menghentikan pemberian izin baru bagi industri ekstraktif di wilayah Kalimantan Selatan dan mengkaji izin yang telah ada.
- Mencabut omnibus law yang telah terbukti inkonstitusional bersyarat.
- Melindungi aktivis perempuan, aktivis lingkungan dan suara-suara kritis masyarakat.
- Melindungi wilayah masyarakat adat serta segera sahkan RUU Masyarakat Hukum Adat.
- Mensahkan undang-undang yang melindungi hak-hak perempuan termasuk RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
- Menghentikan segala bentuk diskriminasi berbasis kemampuan tubuh dan gender.
Ketua Narasi Perempuan Banjarmasin, Eliyana Puspita Sari mengatakan, pihaknya mengangkat isu perempuan dan lingkungan, sesuai dengan judulnya.
“Seperti yang bisa kita lihat belakangan ini, masalah lingkungan belakangan ini memang lagi krisis-krisisnya,” ujarnya
Sehingga, pihaknya merasa isu tersebut penting untuk disuarakan.
Perempuan dan lingkungan, menurutnya, saling berkaitan satu sama lain.
“Tujuan utama dari aksi ini yakni adanya kesadaran diri masing-masing. Di antaranya sebagai anak muda, menurut saya penting untuk mengetahui tentang isu lingkungan yang terjadi,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya rutin melaksanakan aksi seperti ini setiap peringatan Hari Perempuan Internasional.
“Isu yang kami angkat sendiri itu melihat terlebih dahulu situasi sekarang. Apa yang belakangan ini lagi genting-gentingnya. Kami merasa, isu lingkungan ini sangat penting karena di Kalsel banyak sekali pertambangan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan lingkungan,” tutupnya (L212)