LANGKAR.ID, Banjarmasin – Bank Kalsel menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2021 dan RUPS Luar Biasa (LB) Tahun 2022. Kegiatan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja tahun 2021.
Kegiatan di Rattan Inn, Banjarmasin ini, dihadiri seluruh Pemegang Saham Bank Kalsel. Baik Gubernur Kalimantan Selatan, Walikota dan Bupati maupun Perwakilan dari 13 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Pada helatan ini, seluruh Pemegang Saham sepakat menerima Laporan Pengawasan yang telah disampaikan oleh Dewan Komisaris, Laporan Pertanggungjawaban Direksi.
Sementara untuk RUPS LB, seluruh Pemegang Saham juga sepakat menerima Laporan Permodalan dan Pembagian Laba/Hasil Usaha. Termasuk dividen, yang disampaikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalsel.
[nextpage title=”Kinerja Keuangan Bank Kalsel 2021 Tumbuh Positif”]
Direktur Utama Bank Kalsel, Hanawijaya mengatakan, kinerja keuangan bank yang dipimpinnya itu, pada 2021 tetap mampu bertumbuh positif. Serta memperoleh hasil yang cukup bagus.
Meski, menurutnya, banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang tidak menentu akibat Pandemi Covid-19.
Hal itu, berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Direksi tahun buku 2021. Pertama dari sisi aset. Jika di 2020 lalu mereka membukukan Rp 14,85 Triliun, maka 2021 naik menjadi Rp 16,53 Triliun.
“Jika dipersentasikan ada kenaikan hingga mencapai 11,33% per Desember 2021,” kata Hana.
Kemudian dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), kinerja pertumbuhannya juga mengalami kenaikan hingga 11,69 persen. Jika 2020 lalu DPK hanya mencapai Rp 12,01 Triliun, maka di 2021 naik menjadi Rp 13,42 Triliun.
Untuk Kredit dan Pembiayaan pada 2021 mencapai Rp 11,11 Triliun, dengan komposisi seperti Modal Kerja Rp 1,63 Triliun, kredit Investasi Rp 3,37 Triliun, Kredit konsumtif sebesar Rp 6,11 Triliun.
Pertumbuhan positif ditunjukkan pada kinerja Laba bersih (setelah pajak), yang dalam hal ini menunjukkan hasil yang cukup baik apabila dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk kinerja Laba bersih (setelah pajak), nilai yang berhasil dibukukan adalah Rp 219,25 Miliar pada 2021. Pencapaian tersebut tumbuh 11,58 persen dibanding realisasi 2020 lalu yang hanya mencapai Rp 196,50 Miliar.
[nextpage title=”Delapan Langkah Strategis Bank Kalsel di 2022″]
Terkait kebijakan bisnis di 2022, Bank Kalsel hadir dengan komitmen setia melayani dan tekad untuk senantiasa tumbuh dan berkembang melaju bersama Masyarakat Kalsel.
Hal ini ditunjukkan dengan dua fokus strategi. Yakni Digitalisasi dan Sumber Daya Manusia.
Menurut dia, transformasi Digital Bank Kalsel telah dilakukan per tanggal 15 November 2021 lalu, yang akan menjadikan proses layanan menjadi lebih Cepat, Mudah, Aman dan Nyaman.
Adapun delapan Langkah strategis yang dilakukan, antara lain optimalisasi pendapatan, meningkatkan efisiensi dan menjaga kualitas kredit. Serta meningkatkan digital capability dalam bisnis.
Kemudian meningkatkan market share bank, perbaikan kualitas dan kompetensi SDM, meningkatkan tata Kelola perusahaan dengan baik, meningkatkan permodalan bank.
Dari delapan langkah strategis tersebut dua fokus utama di 2022 adalah dengan pemutakhiran fitur-fitur digital baru Bank Kalsel. Sehingga semua akses layanan perbankan berada dalam genggaman.
Kemudian fokus kedua yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang adaptif dengan lingkungan digital. Karena sekarang ini menjadi keharusan untuk direspon dengan sebaik-baiknya.
“Sekaligus juga bisa memberikan layanan digital sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kalsel,” kata Hana.
Menyangkut kewajiban memenuhi ketentuan regulator, yakni Modal Inti Minimum (MIM) sebesar Rp 3 Triliun, per Desember 2021, Bank Kalsel berhasil mencatatkan modal inti sebesar Rp1,99 Triliun.
Nilai itu meningkat 6,86 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 1,86 Triliun. Atas hal ini, Hanawijaya optimis Bank Kalsel mampu memenuhi kewajiban dimaksud sesuai tenggat waktu pada Desember 2024.
Plt. Komisaris Utama Bank Kalsel, Hatmansyah menyampaikan rasa optimis dan dukungan terhadap manajemen Bank Kalsel dalam menatap 2022.
Menurutnya, jika dilihat tantangan di 2022 kali ini tentu tidak mudah bagi Bank Kalsel mencapai target yang telah ditetapkan. Apalagi di tahun ini, sektor perekonomian masih dihadapkan dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang masih mencekam.
Tapi dengan konsistensi dan kerjasama antar lini untuk terus berbenah dan fokus dalam bekerja, Hatmansyah yakin target tersebut bisa diwujudkan secara maksimal.
“Apalagi dengan digitalisasi yang dilakukan Bank Kalsel dalam memberikan kontribusi untuk memudahkan transaksi secara non-tunai,” kata Hatmansyah.
[nextpage title=”Bank Kalsel Diharapkan Terus Bertransformasi”]
Sementara itu, Gubernur Sahbirin Noor menambahkan, Bank Kalsel sebagai salah satu Badan Usaha milik Pemerintah Daerah diharapkan terus bertransformasi. Serta mampu meningkatkan skala kinerja dan bisnisnya.
Bank Kalsel juga diharapkan lebih mampu berdaya saing dan berkontribusi bagi perekonomian daerah. Serta mampu memenuhi ekspektasi seluruh stakeholders.
Gubernur juga mengingatkan, persaingan dengan kompetitor tentu semakin berat dan tidak bisa dihindarkan. Apalagi, kondisi saat ini masih pandemi Covid-19.
“Tapi saya meyakini Bank Kalsel selalu berinovasi dalam upaya digitalisasi pelayanan perbankan dan manajemen pengelolaan sumber daya manusia,” ujar Gubernur.
Dua hal itu, menurutnya, sangat menentukan efektivitas proses bisnis yang diterapkan. Dimana Bank Kalsel memegang peran sentral dan strategis mendorong pertumbuhan perekonomian, serta akselerasi pembangunan di Kalsel. (*/L008)