LANGKAR.ID BANJARMASIN– Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Minggu, mengatakan posisi aset per 31 Desember 2022 sebesar Rp21,35 triliun atau tumbuh sebesar 29,17 persen dibandingkan tahun 2021 sekitar Rp16,53 triliun (yoy).
Fachrudin mengungkapkan pertumbuhan tersebut ditunjang peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencatat Rp16,98 perser per 31 Desember 2022 atau meningkat 26,55 persen dibanding 2021 yang mencapai Rp13,42 triliun.
Secara umum, Fachrudin memaparkan kinerja Bank Kalsel selama 2022 menunjukkan hasil yang menggembirakan karena langkah strategis memberikan hasil yang baik.
Terhitung sejak awal 2022, Bank Kalsel terus berakselerasi baik di kancah daerah maupun nasional dengan menghasilkan capaian optimal terhadap target yang diharapkan.
Fachrudin mengungkapkan Bank Kalsel mengambil langkah efektivitas dan menekan biaya sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan.
“Strategi yang kami bangun, berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, per 31 Desember 2022 Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 80,82 persen, masih jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh regulator,” tutur Fachrudin.
Hal itu, menurut Fachrudin, berdampak pada pencapaian Laba (setelah pajak) sebesar Rp236,27 miliar pada 2022 lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp219,25 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 7,76 persen.
Fachrudin juga menuturkan upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progres yang positif dengan mencatatkan MIM sebesar Rp2,31 triliun pada 2022, sedangkan tahun sebelumnya mencapai Rp1,99 triliun (yoy).
Menanggapi paparan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Imam Suprastowo mengapresiasinya kinerja positif Bank Kalsel yang menunjukkan tingkat kesehatan bank pada peringkat komposit dua.
“Atas hal tersebut, kami meyakini Bank Kalsel ke depan akan lebih maju lagi, dan mampu memberikan sumbangsih terbaik bagi peningkatan perekonomian daerah,” ungkap Imam.
Imam juga meminta Bank Kalsel memperhatikan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, agar membangun jaringan kantor di perbatasan IKN karena merupakan potensi besar terjadinya transaksi keuangan.
Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, Imam berharap Bank Kalsel dapat menambah jaringan ATM untuk tarik dan setor tunai, sehingga masyarakat makin mudah dalam mengakses layanan Bank Kalsel.
Fachrudin sempat menyampaikan rapat evaluasi kinerja Bank Kalsel di hadapan pimpinan Komisi II DPRD Kalsel pada Rabu (15/2).
Hadir pada rapat evaluasi itu, antara lain Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel M Muhammad Yani Helmie, Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel Iqbal Yudianoor, dan anggota Komisi II DPRD Kalsel. (Adv/L212)Â