LANGKAR.ID, BANJARMASIN – Sebagaimana komitmen Gubernur Kalimantan Selatan beserta seluruh jajaran khususnya Dinas Perkebunan dan Peternakan, guna Percepatan Swasembada Sapi Potong di Kalimantan Selatan dilaksanakan program Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KU INTIP).
Hal ini tertuang dalam Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) tahun 2022-2024 dengan menyasar penguatan kelembagaan kelapa sawit dan pembangunan ekonomi hijau (green economy). Pemerintah Provinsi Kalsel bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalsel menggelar acara Sarasehan Pemerintah Provinsi Kalsel dengan Perusahaan Besar Swasta (PBS)/Perusahaan Besar Negara (PBN) Kelapa Sawit se-Kalsel bertempat di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin (22/8).
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Imam Subarkah, Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya, beberapa kepala dinas yang membidangi Perkebunan pada Daerah Sentra Kelapa Sawit Kabupaten se-Kalsel, Tim Ahli RAD-KSB Provinsi Kalsel, dan Peserta GAPKI serta Pimpinan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit se-Kalsel (total sebanyak 89 perusahaan).
Menurut Ketua GAPKI Kalsel Eddy S Binti, baik PBS maupun PBN menyambut baik dan antusias mendukung program Pemprov melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel tersebut.
“Terhitung sebelum penandatangan MoU yang dilaksanakan pada hari ini, telah terdaftar 9 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berkomitmen untuk melaksanakan program SISKA KU INTIP” pungkas Eddy.
Dalam sambutannya, H Sahbirin Noor menyampaikan apresiasi yang besar atas dukungan dari perusahaan kelapa sawit yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan daerah dan nasional ditambah dengan komitmen terhadap program SISKA KU INTIP, agar kebutuhan sapi untuk wilayah provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengharap pasokan dari luar daerah.
“Kedepan saya minta semua perusahaan kelapa sawit agar melaksanakan program SISKA KU INTIP, tidak hanya melaksanakan kegiatan yang terkait persoalan kelapa sawit. Bersama-sama mendukung program pengembangan sapi potong merupakan hal yang sangat luar biasa. Karena kita ketahui bersama, kebutuhan akan sapi potong per tahun Kalsel sebesar 166.175 ekor, sedangkan pasokan daging sapi tahun 2022 hanya mencapai 6,9 juta kilogram atau setara 52.000 ekor” ujar Paman Birin sapaan akrabnya.
Seiring dengan harapan Gubernur Kalsel tersebut, Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya, dalam paparannya menyampaikan bahwa Bank Kalsel sebagai alat otonomi daerah di bidang keuangan sangat berkepentingan mendukung program Pemerintah Provinsi tersebut.
“Wujud dukungan Bank Kalsel adalah dengan melalui CSR Bank Kalsel dalam bentuk pengadaan Pagar Listrik Portable (Electric Fencing), serta memfalisitasi program SISKA KU INTIP melalui Layanan Keuangan, Pendampingan Bisnis dan Penguatan Akses Pasar, serta Dukungan Permodalan. Kami siap berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang telah melakukan MoU pada hari ini, kami siap memberikan kredit/ pembiayaan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan” pungkas Hanawiyaja. (L212)