LANGKAR.ID, Kandangan – Masyarakat Dayak Meratus, Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), secara turun-temurun menjunjung tinggi hukum adat. Melalui hukum adat, banyak permasalahan individu dan di masyarakat yang bisa diselesaikan.
Karena itu, hukum adat sebaiknya tidak disusupi kepentingan politik. Sebab, bisa memicu masyarakat Dayak Meratus terjerumus dalam masalah. Bahkan terpecah-pecah.
Hal ini diungkapkan Ketua Tim Adat Dayak Meratus, Gatansyah, Jumat (01/10/2021). Meski menolak hukum adat disusupi kepentingan politik, menurutnya, Dayak Meratus mendukung proses demokrasi.
Baca Juga:Â Selain Obati ODGJ, Ini Layanan Baru RSJ Sambang Lihum
“Baik itu pemilihan presiden, gubernur, bupati serta anggota legislatif. Kami akan selalu yang terdepan menjadi pemilih cerdas,” ujar warga Kecamatan Loksado, HSS ini.
Diakui Gatansyah, dulunya banyak masyarakat adat yang tergiur ikut dalam dunia politik, karena janji-janji manis. “Semanis apapun rasanya madu, terkadang akan kalah dengan janji manis para pelaku politik,” ujar Gatansyah.
Baca Juga:Â Kekurangan Pasokan, Vaksinasi di Batola Masih Rendah
Demi tegaknya hukum adat yang sudah turun- temurun dijunjung tinggi, Gastansyah mengingatkan masyarakat Dayak Meratus
jangan pernah lagi terseret politik kepentingan.
Kemudian, kepada para pelaku politik, Gatansyah meminta jangan lagi menyertakan masyarakat adat Dayak dengan dalih apa pun.
Menurutnya, masyarakat adat Dayak sudah tahu apa itu politik. Karena itu, mereka akan selalu berpegang teguh pada hukum adat. “Kalau politik tetap ingin memasuki masyarakat adat, itu sama artinya ingin memecah-belah,” ujar Gastansyah. (L080)