LANGKAR.ID, Batulicin – pertemuan lintas program dan lintas sektor kesehatan reproduksi untuk pencegahan stunting di laksanakan pemerintah daerah kabupaten Tanah bumbu di gedung mahligai kapet (24/06/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkhusus edukasi kepada ibu dan pernikahan di usia dini.
Acara tersebut menekankan perhatian terhadap anak dan pola asuh anak karena penyebab utama stunting adalah pola asuh yang tidak maksimal dan gizi yang tidak seimbang.
Ketua tim percepatan tanah bumbu hj Wahyu Windarti dalam sambutannya menekankan pentingnya perhatian terhadap stunting terutama kepada remaja.
Remaja perlu di edukasi sejak dini sehingga mencegah pernikahan di usia dini yang kemudian berpengaruh terhadap gizi dan pertumbuhan anak.
”Kualitas generasi penerus bangsa akan sangat di tentukan oleh kondisi sejak sebelum hamil dan selama kehamilan. Kesehatan sebelum kehamilan menjadi sangat penting untuk di perhatikan termasuk status gizinya di mulai dari remaja dan calon pengantin”. Ungkapnya
Kondisi stunting pada anak dapat di tandai dengan pertumbuhan dan berat badan anak yang tidak sesuai dengan usianya.
Selain itu, Pemeriksaan status gizi rutin sangat penting di lakukan karena pertumbuhan anak balita.
Akan menentukan kesehatannya secara jangka panjang dan periode penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya.
Pemenuhan kebutuhan zat gizi anak serta pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin dengan membawa ke Posyandu setiap bulan untuk mencegah stunting.
Kegiatan tersebut turut di hadiri kepala pengadilan agama,ketua tp PKK tanah bumbu dan darma wanita serta elemen terkait yang di undang.