LANGKAR.ID, Batulicin – Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar menangis. Air matanya berlinang saat anak asuhnya dari Istana Anak Yatim Darul Azhar membacakan surat cinta buatnya.
“Ayah, ananda tahu Ayah sangat sayang kepada kami. Di saat kami tak punya orang tua karena sudah meninggal, Ayah hadir menjadi pengganti mereka. Semoga Ayah selalu diberikan kesehatan dan rezeki. Aamiin,” kata Aulia, seorang santriwati Istana Anak Yatim Darul Azhar yang ikut membacakan salah satu penggalan surat cinta itu.
Surat cinta yang dibaca anak asuhnya itu, didengarkan Zairullah dengan khidmat. sembari bersandar di tiang beton Pendopo Istana Anak Yatim Darul Azhar. Bahkan ia tak sadar banyak orang memperhatikannya.
Suasana ini terjadi saat silaturahmi antara Pengurus Forum Nasional dan Forum Daerah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-Panti Sosial Asuhan Anak (LKSA-PSAA) se-Indonesia, Sabtu (12/3/2022) malam.
Dalam silaturahmi itu, disampaikan beragam pesan dan kesan selama Rapimnas 2 Forum Nasional LKSA-PSAA di Tanah Bumbu.
“Saya kagum, panti ini (Istana Anak Yatim Darul Azhar) satu-satunya dalam asramanya ada 700 anak lebih,” kata Pjs Ketua Umum LKSA-PSAA, KH Syakir Ridho saat memberikan kesannya.
Menurutnya, Istana Anak Yatim asuhan Zairullah Azhar ini sangat luar biasa. Dengan lahan dan bangunan asramanya yang sangat besar, ia menilai asetnya sangat mahal.
“Jika asumsi 50 anak saja panti butuh setengah ton beras sebulan,” ujarnya.
Tapi, sambungnya, tujuan utama dari kehadiran mereka di Tanah Bumbu adalah membawa inspirasi dari kiprah Zairullah Azhar selama puluhan tahun membina, mendidik dan mengasuh anak yatim hingga banyak yang sukses.
“Saat pulang kami bawa inspirasi ini dan kami ceritakan kepada kepala daerah dan pejabat di sana oleh-oleh dari Tanah Bumbu ini,” katanya.
Sementara itu, Zairullah menyebutkan kegiatan silaturahmi bersama penghuni istana ini, rutin digelar setiap Minggu malam. Tujuan memantau langsung perkembangan mereka dan memberikan kasih sayang bagi anak-anak.
“Kita rutin gelar setiap malam Senin. Tapi jika ada kegiatan khusus, dilaksanakan malam Minggu seperti yang kita lakukan sekarang,” kata Zairullah di depan puluhan peserta Rapimnas 2 Forum Nasional LKSA-PSAA.
Menurutnya, anak-anak butuh diberikan kasih sayang dan perhatian. Sehingga motivasi dan semangat mereka untuk menjalani kehidupan secara normal dalam rangka membentuk karakter, jati diri dan iman tetap berlangsung.
“Kita sebagai orang tua harus memberikan waktu cukup kepada mereka. Memompa semangat dan motivasi agar giat belajar dan beribadah. Sehingga mereka lahir sebagai generasi bangsa yang berkualitas dan berakhlak Karimah,” ujarnya.
Terkait jumlah anak yatim di Istana Darul Azhar, sebanyak 700 orang. Namun, ungkapnya di Tanah Bumbu sebenarnya berjumlah 3.000 anak. Mereka dititipkan kepada kepala desa.
“Karena masih pandemi untuk sementara yang tinggal di asrama ini dibatasi. Lainnya dititip di desa-desa,” ujar Zairullah.
Selain di Tanah Bumbu, juga ada panti di Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala dan semua daerah di Kalsel.
“Di Banjarmasin ada 200 santri. Kabupaten kota lainnya ada juga tapi masih dititip kepada para guru dan ustadz meski tak banyak. Rata-rata masih 100 orang,” katanya.
Sedangkan yang mengenyam pendidikan, tersebar di sejumlah daerah dan negara. Mereka ada yang kuliah di Banjarmasin, dan kota lainnya. Kemudian ada yang di pondok pesantren di Jawa.
“Juga sampai kita kirim ke Yaman dan Arab Saudi,” katanya.
Kegiatan silaturahmi ini, menandai berakhirnya pula kegiatan Rapimnas 2 Fornas LKSA-PSAA di Bumi Bersujud selama 3 hari.
Rapimnas bertujuan menciptakan kebersamaan, mendorong kesetaraan dalam rangka mewujudkan pelayanan kesejahteraan sosial anak yang profesional dan mandiri.
Turut hadir Sekretaris Daerah DR Ambo Sakka dan para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Tanah Bumbu. Berbagai pertunjukan ditampilkan anak-anak Istana Yatim Darul Azhar untuk menambah kemeriahan silahturahmi. (*/L008)