LANGKAR.ID, Jakarta – Pembangunan veneu atau arena olahraga Dayung untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2021, telah rampung dikerjakan. Pembangunannya menghabiskan dana Rp 17 Miliar.
Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2020 tentang Percepatan Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2020 di Papua, Kementerian PUPR ditugasi membangun venue Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan.
Pelaksanaan pembangunan venue Dayung dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) menggunakan biaya APBN sebesar Rp 17 miliar. Masa pelaksanaannya, Februari 2020 hingga Agustus 2021.
Baca Juga: Didesak Warga Kalimantan Selatan, Presiden Jokowi Perintahkan Jembatan Sei Alalak Segera Dibuka
Mulai Dibuka Terbatas, Hanya Roda Dua dan Mobil Penumpang yang Boleh Melintas Jembatan Sei Alalak
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat. Mulai dari tahap desain, pembangunan dan pengawasannya.
Serta tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).
Selesainya venue PON ini, menurut Basuki, diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja. Namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.
“Hal ini juga diharapkan mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara. Baik di kancah nasional maupun internasional,” kata Basuki melalui keterangan tertulisnya yang diterima langkar.id Minggu (26/09/2021).
[nextpage title=”Siap Digunakan untuk PON Papua”]
Arena Dayung ini, dibangun tidak jauh dari Jembatan Merah Youtefa. Jembatan ini, membentang di atas Teluk Youtefa.
“Sebelum PON, Venue Dayung di Papua telah digunakan untuk tes even dan dipastikan bahwa infrastruktur yang dibangun siap digunakan untuk PON Papua,” ujar Basuki yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI).
Pembangunan Venue Dayung diawali pengerjaan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 19.771 m2. Pengerjaan itu, oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air.
Selanjutnya di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas 1.867 m2 dan menara finish 62,38 m2. Pengerjaannya oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua.
Venue ini, memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dan lebar 81 meter (9 lintasan) dengan total luas lintasan 1,7 hektar. Selain itu, juga dilengkapi 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, 2 unit obstacle canoe slalom.
Serta menara start seluas 14 m2. Kemudian 2 unit menara pelurus seluas 9 m2 dan menara pantau sebanyak 5 unit seluas 9 m2. (L008)