LANGKAR.ID, Banjarmasin – Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) turut ambil bagian dalam Diskusi Strategi Pencegahan dan Pengendalian Karhutla yang digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel.
Kegiatan diskusi terebut digelar di salah hotel di Jalan S Parman, Banjarmasin pada, Jumat (12/5/2023).
Dalam kesempatan itu, Subdit IV Tipidter Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Andreas membeberkan sejumlah penyebab terjadinya karhutla di Kalsel.
Menurut Andreas, karhutla biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti faktor alam, kelalaian manusia, bahkan kebiasaan dan kesengajaan.
Untuk itu, pihaknya sudah jauh-jauh hari membuat terobosan dengan membuat berbagai aplikasi untuk memantau titik api jika karhutla terjadi.
“Inovasi berupa aplikasi juga sudah dibuat oleh Ditreskrimsus Polda Kalsel yakni Bekantan, dari aplikasi tersebut bisa menatau hot spot titik api, aplikasi ini terintegrasi dengan Mabes Polri dan instansi terkait,” paparnya.
Berdasarkan data Polda Kalsel, wilayah-wilayah rawan Karhutla terdapat di enam Kabupaten, yaitu Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, namun tidak menutup kemungkinan di Kabupaten lain.
“Kerjasama dengan pihak perusahaan juga kita lakukan dengan membuat menara pemantau api di daerah-daerah yang rawan terjadinya Karhutla, membuat kanal agar sirkulasi air bisa merata, semoga semuanya masih terjaga agar pemantauan pencegahan karhutla bisa dilaksanakan lagi,” tutupnya. (L186)