BerandaBANUABanjarHaul Guru Sekumpul Membangun Soliditas Sosial

Haul Guru Sekumpul Membangun Soliditas Sosial

Oleh: Mohammad Effendy
(Forum Ambin Demokrasi)

LANGKAR.ID, BANJARMASIN – Haul Guru Sekumpul yang berlangsung di Martapura (Kabupaten Banjar) dan dihadiri dan/atau dikunjungi oleh jutaan orang dari berbagai daerah di Nusantara serta dari mancanegara merupakan fenomena sosial yang unik sekaligus fenomena langka. Disebut sebagai unik dan langka karena kegiatan seperti itu hampir tidak ditemukan pada tokoh besar manapun di tempat lain baik di negeri ini atau juga di luar negeri.

Keunikan dan kelangkaan tersebut tidak saja dari banyaknya jumlah yang datang, tetapi juga dari tingkat partisipasi dan keterlibatan sukarela masyarakat yang tinggi. Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dimaksud bukan hanya pada mereka yang berada di sekitar tempat berlangsungnya kegiatan haul, tetapi bahkan pada masyarakat yang berada di radius yang cukup jauh melampaui batas-batas territorial administrasi pemerintahan.

Selain itu fenomena yang kian langka sehingga menjadi sesuatu yang luar biasa adalah keterlibatan dan partisipasi masyarakat tidak hanya dalam bentuk membantu secara fisik, tetapi juga dalam bentuk menyediakan tempat menginap dan beristirahat serta makanan dan minuman secara gratis yang tersebar di berbagai tempat.

Tingginya tingkat solidaitas masyarakat tersebut sangat menarik untuk dilakukan kajian ilmiah agar dapat ditemukan faktor-faktor pendorongnya, sehingga memungkinkan untuk menjadi bahan rekomendasi bagi kegiatan sosial keagamaan, aktivitas sosial politik serta hal-hal lainnya. Di tengah makin memudarnya rasa soliditas sosial dan rasa empati dalam interaksi masyarakat sekarang ini, maka fenomena yang terjadi dalam Haul Guru Sekumpul menjadi pemandangan yang mencengangkan.

Komentar umum yang disampaikan oleh masyarakat terutama mereka yang berada dalam lapisan akar rumput, keinginan untuk ikut berpartisipasi dengan menyediakan tempat menginap/tempat istirahat serta makanan dan minuman gratis, adalah untuk mendapatkan “barokah”. Istilah “barokah” lebih banyak terkait dengan terminolgi nilai-nilai agama, akan tetapi istilah dimaksud dapat diperluas dengan menggunakan pendekatan dari perspektif yang lebih umum.

Salah satu bagian dari hukum Tuhan yang dikenal dengan sebutan “sunnatullah” adalah hukum sebab akibat. Dalam interaksi sosial kemasyarakatan dikenal adanya ungkapan; siapa yang berbuat kebaikan makai ia akan mendapatkan balasan kebaikan dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu “barokah” yang dimaksud oleh warga masyarakat sebenarnya adalah pelaksanaan dari hukum “sebab-akibat”. Partisipasi mereka adalah perbuatan kebaikan, maka sebagai “barokah” nya, mereka akan mendapatkan balasan kebaikan.

Soliditas masyarakat yang luar biasa dalam kegiatan Haul Guru Sekumpul merupakan modal besar kita baik secara sosial keagamaan maupun secara sosial budaya. Ini harus kita rawat bersama dan diupayakan untuk mengembangkannya kepada bidang lain. Mungkin perlu uraian yang lebih luas bahwa “barokah” itu merupakan nilai universal dari ajaran agama kita, sehingga dapat dimaknai sebagai balasan atas semua perbuatan kebaikan.

Tentu saja tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat, karena soliditas yang mereka lakukan dalam kegiatan Haul Guru Sekumpul berkaitan dengan ulama besar kita yang sangat kharismatik, sangat dikenal luas serta begitu dihormati.

Oleh karena tokoh besar ini berkaitan dengan keberadaan beliau sebagai “Ulama”, maka sulit dipisahkan dengan nilai-nilai spiritual keagamaan. Oleh karena itu istilah yang sangat tepat tentu saja terminologi yang juga digunakan dalam dalam kaitan dengan nilai agama, yakni “barokah”.

Selain terkait dengan tokoh besar ulama, kesulitan membangun soliditas masyarakat di bidang lain sekarang ini adalah karena lunturnya nilai-nilai kejujuran di semua sektor kehidupan.

Masyarakat dipertontonkan secara vulgar segala macam kemunafikan, sikap inkonsistensi, serta kebohongan publik. Dampaknya adalah budaya asli masyarakat kita yang sarat dengan perasaan “senasib-sepenanggungan”, kian waktu makin menghilang.

Akan tetapi melihat semangat masyarakat yang ikut berpartisipasi serta saling bekerjasama dalam kegiatan Haul Guru Sekumpul, masih ada tersisa rasa optimisme untuk dapat mengarahkan soliditas yang luar biasa tersebut pada momen lain yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Semoga banua kita melahirkan kembali seorang tokoh besar yang dapat membangun rasa soliditas dalam kehidupan masyarakat luas. (007)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA