BerandaBANUABanjarmasinHUT RI ke 76 dan Kalsel ke 71 Tahun, Bang Dhin :...

HUT RI ke 76 dan Kalsel ke 71 Tahun, Bang Dhin : Harus Jadi Pemantik Semangat Gotong Royong di Masa Pandemi Covid – 19

LANGKAR.IDBanjarmasin – Hari Ulang Tahun (HUT) ke 76 Republik Indonesia dan 71 tahun Provinsi Kalimantan Selatan, harus menjadi pemantik semangat gotong royong di masa pandemi Covid – 19. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripuddin, Sabtu (14/08/2021).

Bang Dhin, sapaan Muhammad Syaripuddin, mengajak semua pihak bersinergi saling bantu menangani pandemi. Bahkan, politisi PDI Perjuangan ini, mengusulkan lomba PPKM antar RT. “Misalnya, pemenang yang menerapkan PPKM dengan baik dapat hadiah Rp 100 Juta,” ujar Bang Dhin.

Menurutnya, saat ini, pemerintah harus lebih bekerja ekstra menangani pandemi Covid – 19. Namun, kerja pemerintah perlu  peningkatan kesadaran dari masyarakat.

“Penanganannya harus diperkuat di hulu, 3T dan 5M. Sehingga meringankan nakes dan faskes di bagian hilir. Untuk masing-masing daerah, diperlukan juga koordinasi antar daerah,” ujar Bang Dhin.

Pernyataan Bang Dhin ini, diamini Husaini, akedemisi Kesehatan Masyarakat ULM Banjarmasin. Menurutnya, pengendalian penyebaran Covid-19 yang lebih diintensifkan lagi.

Untuk itu, perlu kompak dan keterlibatan semua pihak dengan arah kebijakan Pemerintah Pusat yang seiring dengan Pemerintah Daerah. Serta dari tingkat desa sampai ke kabupaten – kota terkait penanganan pandemi Covid-19.

“Sering kita sebut sinergitas berbagai pihak. Harus saling menyokong dan memperkuat dalam mengendalikan dan menurunkan kasus  Covid-19” ujar profesor ini.

Pernyataan dua tokoh ini, mengacu pada masih belum optimalnya integrasi pelayanan. Semisal terkait ketersediaan informasi bed di rumah sakit melalui SIRANAP oleh Kemenkes.

Data tidak akurat dengan update tidak dilakukan berkala. Permasalahan lain adalah adanya kelangkaan oksigen dan obat untuk pasien Covid-19. Begitu pula penerapan PPKM antar wilayah yang terkesan sekedar administrasi saja.

Pernyataan yang diungkapkan Bang Dhin terkait perlunya perhatian ekstra terhadap pandemi ini, melihat kasus kematian akibat Covid – 19 di Kalsel yang mengalami kenaikan dua kali lipat. Seperti diungkapkan Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dr Dewi Nur Aisyah, dalam talkshow daring “Covid-19 Dalam Angka: Evaluasi Kepatuhan Protokol Kesehatan dan Perkembangan Covid-19 Agustus 2021” di Jakarta, Kamis (12/08/2021).

Jumlah kematian di Kalsel saat ini bertambah menjadi 258 kasus. Seminggu sebelumnya berjumlah 126 kasus dan menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Terpisah, Kadinkes Kalsel HM Muslim mengatakan, meningkatnya angka kasus kematian pasien  Covid-19 di provinsi ini, karena terlambat dibawa ke rumah sakit. Serta didominasi pasien dangan penyakit penyerta.

“Sebagian besar datang ke rumah sakit dalam keadaan sudah kondisi berat sampai dengan sangat kritis. Sehingga tak tertolong,” katanya Kamis (12/08/2021).

Misalnya, di RSUD Ulin Banjarmasin, ada 65 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia karena terlambat.  Ada banyak warga yang meninggal masih berada di UGD. Bahkan juga ada yang juga baru beberapa waktu perawatan sudah meninggal.

Kadinkes tidak menampik, adanya varian delta turut mempercepat penyebaran atau keterpaparan di Kalsel. Mengingat varian delta menyebar lebih cepat berkali-kali dari varian Covid 19 biasa. (L008)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA