LANGKAR.ID, Banjarmasin – Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan optimal. Namun, data terbaru dari Puskesmas Kelayan Timur menunjukkan hanya 40,4% bayi di Kelurahan Kelayan Tengah yang menerima ASI eksklusif pada tahun 2023. Rendahnya angka ini menunjukkan masih banyak ibu yang kesulitan memberikan ASI eksklusif, terutama karena kurangnya pengetahuan dan dukungan dari lingkungan.
Bidan Tri Widiastuti mencoba menjawab tantangan ini dengan meluncurkan inovasi unik bernama *Tepuk ASIK*. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya ASI eksklusif melalui pendekatan edukasi kelompok yang interaktif dan menyenangkan.
Inovasi Tepuk ASIK: Edukasi dengan Sentuhan Permainan
Metode *Tepuk ASIK* tidak sekadar memberikan informasi, tetapi juga melibatkan peserta dalam diskusi interaktif menggunakan kartu edukasi ASI, yang disebut KARDUSI. Dalam suasana kelas kelompok ibu hamil, para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga aktif berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan yang mereka hadapi dalam pemberian ASI.
“Tujuannya bukan hanya memberi informasi, tetapi menciptakan suasana diskusi yang mendorong para ibu saling mendukung dan berbagi solusi,” jelas Tri Widiastuti, bidan yang menggagas program ini.
Dukungan Komunitas, Kunci Keberhasilan
Program *Tepuk ASIK* juga melibatkan keluarga dan komunitas sebagai bagian penting dari dukungan. Dengan adanya keterlibatan aktif dari keluarga, diharapkan para ibu merasa lebih percaya diri dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka.
Selain edukasi kelompok, berbagai cara telah diterapkan untuk menyampaikan informasi, termasuk penyuluhan, konseling, media sosial, hingga brosur dan leaflet. Semua ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan memastikan lebih banyak ibu mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Inovasi ini merupakan bagian dari kegiatan praktik komunitas di Puskesmas Kelayan Timur, didukung oleh Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Sari Mulia. Dengan langkah-langkah yang tepat, tingkat pemberian ASI eksklusif di Banjarmasin diharapkan bisa meningkat dan memPemberian edukasi ASI Ekslusiberi dampak positif jangka panjang bagi kesehatan generasi mendatang.
Program *Tepuk ASIK* menjadi salah satu contoh bahwa dengan dukungan dan pendekatan yang kreatif, para ibu dapat lebih termotivasi dan siap untuk memberikan ASI eksklusif, demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan cerdas. (L212)