LANGKAR.ID, Banjarmasin – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Banjarmasin kembali mefasilitasi ekspor 12 ton daun gelinggang atau senna.
Kali ini, senilai lebih dari Rp 880,6 juta milik PT Sarikaya Sega Utama dengan tujuan Osaka dan Tokyo, Jepang.
Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan, mengacu data sistem otomatis perkarantinaan IQFAST, hingga akhir Maret 2022 ini, mereka telah menyertifikasi ekspor daun gelinggang sebanyak 45 ton dengan nilai ekspor lebih dari Rp 2,5 miliar.
Pada 2021 lalu, Kalsel berhasil mengekspor daun gelinggang sebanyak 222,6 ton dengan nilai ekspor mencapai Rp 15,7 miliar.
Dikatakan Nur Hartanto, bahwa Kalsel menjadi pelopor dan masih menjadi satu- satunya wilayah di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang dengan nilai ekonomi mencapai miliaran rupiah.
“Saat ini, baru Kalsel yang mengekspor daun gelinggang dan menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara,” Nur Hartanto.
Menurut Nur Hartanto, pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan daun Gelinggang yang dikirim dalam keadaan sehat.
“Sebagai fasilitator ekspor produk pertanian, kita pastikan daun Gelinggang yang diekspor terjamin kesehatan dan kualitasnya. Serta bebas serangga hidup, sesuai persyaratan negara tujuan,” ujar Nur Hartanto melalui keterangan tertulisnya, Senin (04/04/2022).
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menuturkan, data IQFAST 2021, secara nasional ekspor daun gelinggang meningkat 3,2 persen dibanding 2020.
Lebih lanjut, Bambang sangat mendukung munculnya ragam komoditas ekspor baru menjadi unggulan.
“Daun gelinggang atau senna ini menjadi komoditas unggulan ekspor yang semakin diminati pasar global. Khususnya Benua Asia, Amerika hingga Eropa,” katanya.
Hal ini sejalan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL,red) yang mengatakan, komoditas pertanian yang berorientasi ekspor harus memiliki standar kualitas tinggi yang berlaku di negara tujuan.
“Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk mendorong akselerasi ekspor produk pertanian. Termasuk pendampingan bagi petani milenial. Agar terus menjaga serta meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor produk pertanian,” kata Bambang.
Sebagai informasi, daun gelinggang merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dimanfaatkan penduduk lokal. Biasanya untuk pengobatan tradisional dan bahan kosmetik. Seperti bedak dan sabun. (L008)