LANGKAR.ID, Banjarmasin – Setelah identitasnya dipastikan, jasad dua korban truk tercebur di Sungai Barito, akhirnya diterbangkan ke kampung halaman, Selasa (14/09/2021). Mereka, Andi Mustofa (28), dan Sadir (35), warga Trenggalek, Jawa Timur.
Sebelumnya, Senin (13/09/2021) jasad keduanya ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi truk tercebur. Tepatnya di dermaga Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.
Baca Juga: Korban Terakhir Truk Tercebur Ditemukan, Tim SAR Hentikan Operasi Pencarian
Pemulangan kedua jenazah, dibenarkan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Banjarmasin, AKP Aryansah melalui Kanit Reskrim, Ipda Famda Ega. “Iya diberangkatkan sore ini. Pakai pesawat,” ujarnya.
[nextpage title=”Korban Selamat Pulang Lebih Dulu”]
Sedangkan korban selamat, Sumiran (40), Sarmianto (42), Nanang Sucipto (35), Herminto (30) dan Fredi Adi Sasono (22), sudah pulang lebih dulu. Mereka semua juga warga Trenggalek, Jawa Timur.
Sebelumnya, baik korban tewas maupun selamat, menumpang truk yang tercebur di Sungai Barito. Tepatnya di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Sabtu (12/09/2021) malam.
Truk Tercebur ke Sungai Barito, TNI-AL Kerahkan Personel Pencarian Korban
Pasca peristiwa itu, muncul dugaan masih adanya penumpang gelap di kapal yang sandar di Pelabuhan Trisakti. Pasalnya, truk yang menumpang kapal di pelabuhan tersebut, hanya boleh diisi sopir dan kondektur.
Namun, truk bernomor polisi S 8795 UX yang dikemudikan Suparman alias Parman itu, membawa penumpang selain dirinya dan kondektur. Penumpang yang diangkut truk tersebut, berjumlah tujuh orang.
[nextpage title=”Bayar Rp 850 Ribu per Orang”]
Seorang korban selamat, Fredi Adi Sasono, mengaku membayar Rp 850 Ribu ke agen travel. Harga tersebut untuk biaya per orang dari Kereng Pangi, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, tujuan Surabaya, Jawa Timur.
“Saya tidak pakai tiket,” kata Fredi ditemui di kamar mayat RSUD Ulin saat diminta mengenal jasad suami temannya yang tewas,
Sesampai di Banjarmasin, Fredi dan penumpang lainnya beristirahat satu malam di sebuah penginapan. Usai beristirahat, mereka dijemput sopir truk fuso menuju pelabuhan.
Dalam kabin truk, ada enam penumpang duduk dua baris di belakang supir. Sedangkan yang sejajar sopir, hanya dua orang.
“Saat di dalam truk, terasa pelan. Tapi tidak tau di luar,” kata FAS.
Menurutnya, kejadian truk tercebur tersebut berlangsung cepat. Ia baru sadar dan berteriak minta tolong setelah truk sudah masuk ke sungai.
Namun tidak ada yang menolong, lantaran posisinya sudah dikepung air. “Kita pecah kaca depan,” ujarnya.
[nextpage title=”Truk Hanya Boleh Ada Sopir dan Kondektur”]
Atas dugaan adanya penumpang gelap ini, PT Pelindo III Banjarmasin angkat bicara. Supervisi Terminal Penumpang Bandarmasih PT Pelindo III Banjarmasin, Surya Hidayat, menjelaskan beberapa hal.
Salah satunya tentang dugaan penumpang gelap. “Terkait hal itu, yang jelas dari pos sekuriti, sudah menjalankan proses pemeriksaan sesuai SOP Pelindo III,” kata Surya, beberapa hari lalu.
Pemeriksaan yang dimaksud Surya, yakni sebelum truk memasuki gate terminal, truk hanya diizinkan diisi supir dan kernet saja.
“Namun dari kejadian ini, kami belum dapat hasil investigasinya. Nanti keterangan bagaimana bisa ada penumpang selain supir dan kernet ini, akan dijelaskan pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan,” ujar Surya. (L008)