BerandaBeritaJelang Migrasi TV Analog ke Digital, Pemerintah Janjikan Perangkat STB Gratis

Jelang Migrasi TV Analog ke Digital, Pemerintah Janjikan Perangkat STB Gratis

LANGKAR.ID, Banjarmasin – Pemerintah segera menghentikan siaran TV analog. Selanjutnya, masyarakat bisa menikmati siaran TV digital.

Namun, untuk bisa menikmati siaran TV Digital, masyarakat harus mengganti televisi dengan teknologi terbaru. Atau menggunakan perangkat yang namanya set-top-box (STB).

Harganya di pasaran sekitar Rp180-200 ribu. Tanpa itu, TV lama mereka hanya jadi pajangan di rumah.

Lantas bagaimana dengan masyarakat miskin, yang untuk beli makan sehari-hari saja susah?

Pemerintah berjanji memberikan STB gratis bagi masyarakat miskin. Pemberian akan dilakukan mulai 15 Maret hingga 30 April mendatang.

Namun, bagi masyarakat yang bukan kelompok miskin, harus membeli sendiri STB.

Selain itu, banyak yang bertanya, TV digital apakah harus bayar bulanan untuk bisa menyaksikan siarannya?

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel, M Muslim menegaskan, tak ada bayaran tiap bulan seperti langganan TV lain. Meski namanya digital.

“Masyarakat jangan salah kaprah. Meski digital yang selalu sering dikaitkan dengan internet, namun untuk TV digital tidak begitu,” ujar Muslim Kamis (03/03/2022).

Menurutnya, siaran TV digital dapat diakses dengan STB yang tinggal dicolok ke TV. “Sekali lagi, siaran TV digital tidak membutuhkan paket data internet atau pulsa untuk bisa mengakses siaran, hanya beli perangkatnya saja,” katanya.

Lewat TV digital, masyarakat mendapatkan layanan prima di siaran TV. Berbeda dengan TV analog sekarang, banyak siaran yang tayangannya tak bagus.

“Siaran TV digital, kualitas dan suaranya sangat jernih. Sekarang sudah zaman modern. Ini kan sebagai bentuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” kata Muslim.

Lalu bagaimana dengan masyarakat miskin di Kalsel? Dia menegaskan, pada penerima bantuan STB adalah mereka yang terdata di Dinas Sosial.

“Kan Dinas Sosial Kabupaten dan Kota punya data lengkap. Sesuai janji pemerintah pusat, mereka (masyarakat miskin) akan mendapat gratis,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel, Fadli Rizky menjelaskan, isi siaran TV digital memang tak ada perbedaan dengan TV analog. Namun, kualitas audio visual TV digital lebih baik.

TV analog menurutnya, punya kelemahan menangkap sinyal UHF. Sehingga kualitas gambar buram dan muncul bayangan.

“Berbeda dengan TV digital, karena mengunakan penerimaan sinyal melalui STB, maka kualitasnya pun sangat bagus. Sekarang di luar negeri sudah seperti ini,” ujar Fadly. (L008)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA