BerandaBANUABanjarmasinJembatan Lengkung pertama di Indonesia segera hadir di Banjarmasin

Jembatan Lengkung pertama di Indonesia segera hadir di Banjarmasin

LANGKAR.ID, Banjarmasin – Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala, yang diklaim sebagai Jembatan lengkung pertama di Indonesia segera rampung pada 15 September 2021 nanti.

Wali kota Banjarmasin, ibnu Sina mengatakan meski sempat mengalami penundaan, progress pembangunan sangat menggembirakan. Karena, Jembatan Sei Alalak nantinya akan menjadi ikon baru Kota Banjarmasin.

BACA JUGA :TNI-AL Lanal Banjarmasin Gencarkan Vaksinasi Ke-2 Untuk Warga Pesisir
BACA JUGA : Disdik Kalsel : 95 Persen Guru di Kalsel sudah Vaksinasi

Ibnu menargetkan, Jembatan Alalak akan menjadi destinasi wisata untuk wisatawan yang menggemari susur sungai.

“Pemanfaatan ruang terbuka di lahan sisi jembatan yang dapat dimanfaatkan menjadi ruang publik, sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan dari dalam dan luar Kalsel,” tukasnya.

Dikatakan Ibnu, Jembatan Sei Alalak dengan pemanfaatan dan perawatan, akan bisa digunakan hingga 100 tahun mendatang.

Untuk itu, dia berharap agar Pemkot Banjarmasin, Pemkab Barito Kuala dan Pemprov Kalsel dapat bersinergi untuk sama-sama menjaga keberlangsungan Jembatan Alalak.

“Kemudian kita rawat sama-sama agar konstruksi ini bisa bertahan, kalau dalam perencanaan sampai 100 tahun saya kira itu,” tambahnya

Sekedar Informasi, jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Proyek pembangunan jembatan ditangani oleh Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji dengan nilai konstruksi Rp 278 miliar.

Dana pembangunan ini bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema kontrak pekerjaan tahun jamak (multi years).

Untuk diketahui, Jembatan Sei Alalak merupakan cable stayed bridge melengkung pertama di Indonesia dengan metode longline matchcast yang dirancang agar dapat dilintasi oleh kendaraan dengan berat maksimal 10 ton.

Kontruksinya diklaim tahan terhadap gempa dengan masa layan hingga 100 tahun. Sistem pre-cast-nya mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas.

Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar dek jembatan serta menambah estetika. (L030).

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA