LANGKAR.ID BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin tengah berbahagia, karena Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor memberikan dua penghargaan dalam acara Musrenbang Provinsi di Ruang KH Idham Chalid Pemprov Kalsel di Banjarbaru, Kamis (13/04/2023).
Penghargaan tersebut langsung diterima Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina yakni meliputi Terbaik Kluster Aktivitas Fisik pada Penilaian Kinerja Kab/Kota dalam Pemberdayaan Kluster GERMAS Tingkat Provinsi Kalsel tahun 2023.
Dan Terbaik Rembuk Stunting Sesuai Jadwal pada Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kalsel.
Ibnu Sina sangat bersyukur dengan penghargaan yang diterima, menurutnya hal ini menunjukan bahwa penanganan stunting di Kota Banjarmasin yang dilakukan secara bersama membuahkan hasil signifikan mencapai harapan.
“Tentunya ini tak hanya kerja keras Pemerintah Kota Banjarmasin namun juga dukungan semua masyarakat dan komponen lainnya di Banjarmasin”kata Ibnu
Penghargaan ini semakin melengkapi keberhasilan Banjarmasin dalam menurunkan angka stunting.
Sekedar diketahui, Pemerintah Kota Banjarmasin sendiri baru saja merilis data bahwa Banjarmasin turun sekitar 5,4 persen yang dinilai sebagai penurunan tertinggi di Kalsel
Angka 5,4 persen sendiri merujuk dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), dari Dari 27,8 persen menjadi 22,4 persen.
Selain itu, turunnya angka stunting juga disebabkan oleh pemantauan rutin tim yang diketuai langsung oleh Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina.
Dimana tim telah melakukan berbagai intervensi dan inovasi, seperti halnya penanganan yang dilakukan secara sistematis dari dari pemetaan angka stunting, sampai dengan adanya pelayanan progam Mobil Antar Makanan Bergizi Ayo Cegah Stunting atau Mba “FoodZi” Acting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, HM Ramadhan menjelaskan, penurunan signifikan juga terjadi karena adanya intervensi spesifik (30 persen) yang meliputi Screning anemia pada remaja putri, Konsumsi tablet tambah darah remaja putri 52 tabel selama 1 tahun, Pemeriksaan kehamilan, Konsumsi tabel tambah darah pd ibu hamil minimal 90 tablet selama hamil, Pemberian makan tambahan bg bumil KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan pemantauan tumbuh kembang anak balita.
“Selanjutnya ada pula tata laksana gizi buruk hingga Promosi dan konseling PMBA (Pemberian Makana Bayi Anak). Dan yang terpenting pula adalah pelaksanaan kelas bumil dan kelas ibu balita” katanya.
“Kemudian 100 % kelurahan di kota banjarmasin sudah melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan terakhir adalah memberikan informasi atau pemahaman sasaran tentang stunting melalui pelaksanaan komunikasi efektif,” Jelas Ramadhan. (L212/DiskominfotikBanjarmasin)