LANGKAR.ID, YOGYAKARTA – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Darmansyah membeberkan sebanyak 66,82% warga Republik Indonesia (RI) belum pernah mengganti password akunnya. Sehingga rawan kebocoran data yang mengakibatkan kerugian materil.
“Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2022-2023, banyak responden yang malas ganti PIN, karena khawatir lupa” ujar Darmansyah di Sarasehan Media Gathering Bank Kalsel dengan Tema Kejahatan Perbankan Digital, Jumat (28/7/2023)
Darmansyah juga menambahkan, menurut data APJII pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang. Jumlah tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi penduduk Indonesia.
“Saat ini berbagai macam kebutuhan telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi Smart City, jadi masyarakat harus benar-benar peduli mengamankan datanya”tambahnya.
Sekedar diketahui, tidak pernah ganti PIN ATM, Resikonya pembobolan dana via mesin ATM maupun pembobolan via internet banking.
“Memang mengganti PIN itu awalnya tidak akan terasa nyaman karena harus mengingat PIN baru. Namun hal ini lebih baik ketimbang menggunakan PIN dalam kurun waktu yang cukup lama”jelas Darmansyah (L212)