LANGKAR.ID, Kandangan – Setelah dinobatkan menjadi Aluh Hulu Sungai Selatan (HSS) 2021 oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat pada tanggal 23 Agustus lalu, mebuat gadis kelahiran 2 September 1998 ini, mau tidak mau akan melakukan banyak hal, terutama terkait dengan kepariwisataan dan seni budaya di daerah.
Menurut Norbaiti anak pertama dari empat bersaudara, yang saat ini menjalani pendidikan di program studi kesehatan masyarakat fakultas kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dirinya akan lebih aktif memperkenalkan wisata yang ada di tempatnya.
Dengan terpilih dan dinobatkannya menjadi Aluh HSS 2021, tentu akan ada rencana yang akan aktif ia lakukan terutama dalam hal tugas dan fungsinya sebagai Aluh HSS, dirinya tidak mau hanya dikatakan sebagai orang panggung yang identik dengan membawa baki, namun akan ada hal lain yang dianggap wajib ia lakukan bersama teman temannya sesama Utuh Aluh HSS, diantaranya ialah harus sebisa mungkin menjadi role model dan menjadi orang yang bisa menginspirasi bagi para pemuda HSS khususnya, dan akan lebih fokus dalam peningkatan dan pelestarian budaya serta pariwisata, untuk mewujudkan hal ini, maka akan selalu menjalin kerjasama dengan Dinas terkait di HSS.
“Semua itu itu sudah disusun dan dirancang dalam program kerja yang akan fokus pada kepariwisataan, kebudayaan, pendidikan, serta kesehatan, dimana semua tujuan dari program yang dirancang tersebut, adalah untuk melestarikan, mempromosikan, mengajak serta memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam hal kesehatan yang anggap sangat penting dimasa pandemi seperti saat ini,” ucapnya.
Norbaiti juga berharap semua pemuda hendaknya jangan berdiam diri, dan jangan berpangku tangan saja, dia ingin semua dapat menjukan bahwa pemuda HSS yang memiliki adat, bakat dan barkat, berjuang bersama untuk kabupatennya, agar lesatarikan budaya serta pariwisata HSS yang supaya kekayaan budaya HSS tidak tergerus.
“Tidak tergerus dengan budaya luar yang semakin merambah, budaya luar boleh kita ikuti, asal bisa memfilter dan tidak melupakan budaya daerah yang merupakan jati diri kita, “Ayu haragu adat budaya dan ayu sayangi tanah banyu kita,” pungkas Norbaiti.”
(L080/L300)