LANGKAR.ID Banjarmasin – Dugaan Kasus Malpraktik yang sempat membuat heboh media sosial sejak Rabu (07/12/2022) malam, dibantah secara tegas oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, dalam press rilisnya. Kamis (08/12/2022 ) siang.
Pihak rumah sakit menjelaskan kondisi pasien balita berusia 1 tahun 5 bulan dengan luka sayatan pada kedua belah kakinya, dan jahitan terlihat seadanya itu, masuk sudah dengan kondisi parah.
“Pasien masuk dengan riwayat kejang tanpa disertai panas, itu kejang parah, dan tubuh korban menderita gangguan elektrolit parah,dibawah 120 sehingga perlu tindakan”jelas Dr.dr Izzak Zoelkarnaian Akbar Sp.OT Direktur RSUD Ulin Banjarmasin.
Ia juga menjelaskan, bahwa seluruh Tindakan yang dilakukan rumah sakit sudah sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit.
“Disini Rumah Sakit bekerja by system dan terkodinir, dan tidak diputuskan secara sepihak, yang ada kami mendapat penolakan dari orang tua pasien yang memunculkan asumsinya sendiri, sehingga memperlambatan Tindakan dan akhirnya kondisi pasien semakin parah”kata Direktur RSUD Ulin itu.
Pernyataan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin pun dipertegas oleh Taufik Rahman Kepala Instansi Pengaduan RSUD Ulin Banjarmasin.
“Status orang tua korban yang sempat viral di medsos tersebut langsung kita tindak lanjuti, hasilnya pihak dokter yang menangani hingga RSUD memiliki bukti-bukti kuat bahwa tidak ada kelalaian, dan sesuai SOP”tegasnya.
Selain itu, meninggalnya balita Bernama farah warga tembikar kanan tersebut, juga disebabkan karena terlalu lamanya sikap orang tua pasien yang beberapakali menolak tindakan yang hendak diambil oleh dokter
“Sakit diderita pasien ini adalah kekurangan natrium, jika lamban penangannya pembuluh darah akan mengecil, sehingga saat kami hendak memasukan obat dan cairan infus terpaksa harus melakukan operasi kecil dengan kondisi darurat atau vena seksi”tambah Dr.dr Izzak Zoelkarnaian Akbar
Sekedar diketahui, tubuh balita berusia 1 tahun 5 bulan Bernama farah mendadak viral karena dipasang orang tuanya di Story Instagram.
Foto bagian tubuh farah dengan kondisi dua sayatan beserta jahitan yang terkesan tidak rapi, sontak menimbulkan pertanyaan netizen.
Dalam status ig dengan pemilik akun razqyafarnillahasyim tersebut menuliskan “anakku garing lain bahan autopsi yang sekahandak membelah-belahnya”tulisnya.
“nah keduanya dibelah batis anakku dengan alasan mencari uratnya sekira kawa memasukan obat ? pas sudah dibelah kada dapat, terus pas meninggal tangan anakku handak dibelah lagi, kalo kada dapat juga dibawah gulu, gasan apa anakku dijadikan praktek padahal orangnya sudah meninggal masih handak disayat sampai mati aku kada bakalan rela lawan dokter-dokter RSUD Ulin nih, karena kada pernah mendengar keluhan kuitan pasien, maju dirinya aja maka dari situ aku sakit hati banar melihat sorang lo jahitanya bahapal”ungkapnya lagi dalam tulisan tersebut.
Namun, saat hendak dikonfirmasi orang tua pasien tidak mau memberikan keterangan karena masih syok, serta mengapus Instagramnya sehingga tidak bisa dihubungi. (L212)