LANGKAR.ID,BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor atau Paman Birin, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur, membuka acara Seminar Nasional dan Rapat Kerja Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia Wilayah Tengah Tahun 2024 di Neptunus Ballroom, Galaxy Hotel Banjarmasin pada Sabtu (8/6/2024) pagi.
Acara ini diawali dengan pertunjukan memukau dari lima penari binaan Bank Kalsel yang menampilkan perpaduan musik khas Banjar dan etnik Dayak Meratus. Kegiatan tersebut dihadiri oleh pimpinan atau komisaris bank daerah dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bank Kalteng, Bank Kaltimtara, Bank Kalbar, Bank Sulteng, Bank Sultra, Bank Jatim, Bank Sumut, Bank Banten, Bank Jambi, Bank Lampung, Bank Bengkulu, Bank DKI, dan Bank Papua. Acara ini berlangsung dari 7-9 Juni di Banjarmasin.
Gubernur Paman Birin, melalui Agus Dyan Nur, menyatakan bahwa perbankan daerah memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Selatan. Sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, bank daerah memiliki pemahaman mendalam tentang potensi ekonomi lokal dan memainkan peran strategis dalam mengembangkan sektor ekonomi unggulan di daerah.
“Tentu, bank daerah memiliki pemahaman yang mendalam dan mengetahui potensi ekonomi daerah. Dengan pemahaman itu maka memiliki peranan strategis dalam mengembangkan sektor ekonomi yang unggulan di daerah,” ungkap Paman Birin.
Paman Birin memberikan apresiasi besar kepada perbankan daerah atas kontribusinya dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui penyaluran kredit dan pembiayaan, bank daerah telah membantu meningkatkan kapasitas dan daya saing sektor ekonomi lokal, baik di tingkat mikro maupun makro.
“Dengan akses pendampingan dan pemberian permodalan, maka menguatkan ekonomi daerah kita. FKDK BPDSI Wilayah Tengah ini dapat bersinergi dan menjalin kerjasama antar daerah,” tambahnya.
Paman Birin berharap forum ini dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antar daerah bersama pemangku kebijakan untuk kemajuan daerah. Ia juga melihat potensi ekonomi daerah yang baik ke depannya melalui rapat kerja ini.
“Lewat forum ini dapat mengindentifikasi permasalahan dan rumusan lainnya untuk pembangunan serta kemajuan daerah. Sehingga nantinya melahirkan landasan yang kuat, tentu memberikan layanan baik ke masyarakat kita,” ujarnya.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachruddin, menjelaskan bahwa studi kasus sangat penting dalam forum ini untuk membahas isu-isu yang perlu dikaji bersama dalam rapat kerja selama dua hari tersebut. “Forum seminar ini, semoga mendapatkan pencerahan yang bagus dalam kebijakan. Kita dapat mengembangkan sektor ekonomi daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan,” harap Fachrudin.
Komisaris Utama Independen Bank Kalsel, Hatmansyah, menyambut kedatangan para direksi bank daerah se-Indonesia di Kota Seribu Sungai. Ia menekankan pentingnya membahas implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2023 tentang penerapan tata kelola bagi bank umum. “Kita perlu studi kasus dalam rancangan POJK No. 17 Tahun 2023 ini. Dan hari ini kita kedatangan narasumber dari ahlinya atau salah satu perumus aturan tersebut, Bapak Darsono selaku Sekretaris Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK-BPDSI) Wilayah Tengah. Kita berharap lewat seminar ini dapat mencerahkan dalam persoalan yang dihadapi para bank daerah,” ujarnya.
Fachruddin menambahkan bahwa masalah tata kelola keuangan diharapkan dapat segera diselesaikan dalam forum ini. (L212)