LANGKAR.ID, Batulicin – Rumah Inspirasi Kreatif (RIK) yang berbasis di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya melaksanakan program pelatihan budidaya jamur tiram dan pupuk organik.
Sebelumnya, program yang sama sukses digelar di Desa Selilau, Kecamatan Karang Bintang dan Desa Mekar Sari, Kecamatan Simpang Empat.
Agar program pelatihan lebih maksimal, RIK rencananya akan menggandeng tiga perusahaan, yakni PT. Borneo Indobara, PT. Tunas Inti Abadi, dan PT. Cipta Kridatama untuk turut berpartisipasi.
Ketua RIK, Anwar Ali Wahab mengatakan, saat ini pihaknya masih membahas rencana kegiatan dengan perusahaan tersebut, termasuk memutuskan tempat kegiatan.
“Kita sedang membahas dengan pihak perusahaan tempat kegiatan yang paling tepat dan diminati masayarakat sekitar sehingga kegiatan yang kita laksanakan nantinya benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat desa di kabupaten kita ini,” ujar pria yang akrab disapa Anwar ini.
Walaupun masih dalam pembicaraan, namun Anwar sudah memliki gambaran lokasi kegiatan.
Lokasi kegiatan menurutnya akan dekat dengan perusahaan yang diajak bekerjasama. Seperti di Desa Dwimarga Utama atau Desa Kertabuana, Kecamatan Sungai Loban.
Setiap sekali kegiatan, RIK menargetkan 75 masyarakat berpartisipasi sebagai peserta dengan estimasi waktu 3 sampai 4 hari.
“Kita berharap masyarakat mendapatkan ilmu dan bisa menerapkannya kelak guna menambah penghasilan mereka dalam berwira usaha,” harap Anwar.
Menurut Anwar, kegiatan pelatihan merupakan bagian dari program revitalisasi masyarakat yang layak di bekali pengetahuan tentang budidaya jamur tiram dan pupuk organik.
Hal itu bertujuan agar masyarakat mampu mandiri serta memiliki kemampuan usaha dengan sumber daya lokal yang dimiliki.
Dengan demikian, diharapkan lahir masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan, manajemen keuangan, mengorganisir kelompok dan mengedukasi masyarakat sekitar sehingga menjadi desa yang mandiri secara ekonomi.
Anwar menambahkan, dengan pengetahuan baru yang dimiliki, masyarakat juga diharapkan tidak mengandalkan hasil dari satu komoditas atau bergantung kepada gaji perusahaan.
Pengetahuan tentang budidaya jarum tiram dan pupuk organik akan menjadi usaha sampingan yang bisa menambah penghasilan.
“Dengan pemberdayaan semacam ini maka akan terangkat martabat masyarakat secara ekonomi, tidak lagi bergantung kepada satu sektor juga mengangkat nama daerah dan perusahaan itu sendiri sehingga menjadi target dan magnet bagi daerah lain untuk belajar disini. Bahkan sangat mungkin dari luar Pulau Kalimantan,” paparnya.
Dikatakan Anwar, pembahasan kegiatan RIK dengan perusahaan akan dilakukan secepatnya.
“Insya Allah Kegiatan pelatihan RIK nanti akan kami bahas dengan pihak perusahaan setelah sepulang urusan dari Jakarta,” pungkasnya.