BerandaBANUAHulu Sungai SelatanPemkab dan MUI HSS Kembali Serahkan Beasiswa Mahasantri ke Luar Negeri, Bupati...

Pemkab dan MUI HSS Kembali Serahkan Beasiswa Mahasantri ke Luar Negeri, Bupati Achmad Fikry: Ini Amanah Guru Kapuh

LANGKAR.ID, Kandangan – Untuk ketiga kalinya, Pemerintah Kabupaten dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hulu Sungai Selatan (HSS) menyerahkan bantuan Beasiswa Mahasantri ke Luar Negeri. Kali ini, kepada empat mahasantri terpilih menuju Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
.
Beasiswa senilai 65 juta ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati HSS, Achmad Fikry didampingi Wakil Bupati Syamsuri Arsyad dan Ketua MUI, Diny Mahdany. Penyerahan dilakukan  di Pendopo Bupati HSS, Selasa (21/09/2021).

Adapun keempat mahasantri tersebut, adalah Faruq dari Desa Mandala, Kecamatan Telaga Langsat. Kemudian Muhammad Najmy Harazim dari Desa Baruh Kambang, Kecamatan Daha Utara.

Berikutnya Muhammad Hafizannor dari Desa Muning, Kecamatan Daha Selatan. Serta Siti Fakhriyanti Rahmah dari Desa Paring Agung Kecamatan Sungai Raya.

Baca Juga: Jadi Duta Pepelingasih Kalsel 2021, Rachmatul Karimah Siap Lestarikan Jentingan Purun dan Lap Tangan

Bupati sangat bersyukur bisa mengemban amanah untuk mewujudkan bantuan pendidikan kepada para santri. Sehingga bisa melanjutkan studi ke dalam dan luar negeri.

Menurut Fikry, program beasiswa ini tidak terlepas dari peran almarhum Guru Kapuh yang telah memberikan saran untuk menghadapi tantangan ke depan. Khususnya dengan pendidikan agama Islam.

Saat itu, menurut Fikry dirinya ingin membuat visi misi 2018-2023. Lantas bersama wakil bupati, berdiskusi dengan Guru Kapuh. Termasuk meminta saran tentang apa yang bisa dilakukan sebagai bupati dan wakil bupati berkaitan dengan pendidikan agama Islam.

“Almarhum Guru Kapuh menyarankan meningkatkan kualitas SDM. Konsekuensinya harus berani mengirim anak-anak belajar baik di dalam maupun ke luar negeri,” kata Fikry.

Oleh karena, Fikry berharap, program ini bisa menghasilkan mahasantri berkualitas. Sehingga bisa menularkan ilmunya saat kembali ke pondok masing-masing. Selain punya pemahaman ilmu agama yang meningkat, mereka juga diharapkan dapat memahami pengetahuan teknologi.

“Tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak di media sosial itu hal berkaitan dengan keagamaan. Sebentar hukumnya A, sebentar lagi hukumnya B. Kalau tidak dijelaskan oleh ahlinya, bisa bahaya nantinya. Jangan biarkan pemberitaan yang salah,” ujar Bupati. (L045)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA