LANGKAR.ID, Banjarmasin – Pemegang Saham Bank Kalsel yakni pemerintah Kabupaten Dan Kota di Kalsel mulai berlomba-lomba menambah besaran penyertaan modal ke Bank Kalsel.
Nah, untuk mempertahankan posisi kedua terbanyak pemegang saham, Pemko Banjarmasin berupaya menambah besaran penyertaan modal ke Bank Kalsel.
Ketua Pansus Raperda Penyertaan Modal Bank Kalsel Awan Subarkah mengatakan, idealnya Banjarmasin sebagai kota tertua di Kalsel, masih berada di posisi kedua pemegang saham terbanyak di Bank Kalsel, setelah Pemprov Kalsel.
“Agar tetap berada di rangking kedua pemegang saham dan tidak tergeser dari daerah lain, Pemko Banjarmasin menambah besaran penyertaan modal,” sebutnya.
Saat ini, jelasnya, ada tiga opsi penyertaan modal ke Bank Kalsel, yakni tetap dengan skenario awal Rp26,8 miliar, dinaikan menjadi Rp 30 miliar, atau lebih dari Rp 30 miliar.
Namun, kata Awan, besaran penyertaan modal Pemko Banjarmasin tersebut, masih menunggu simulasi atau hasil kajian dari tim independen terkait investasi kepada Bank Kalsel.
“Tentunya penyertaan modal tersebut tetap diserahkan secara bertahap hingga 2024,” katanya.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Banjarmasin Edy Wibowo menyatakan, besaran penyertaan modal dari Pemko Banjarmasin masih belum final.
Mengingat, deviden yang diberikan Bank Kalsel menjanjikan. Saat ini, para pemegang saham berlomba-lomba menaikkan penyertaan modal.
Berkaca itu, pihaknya pun masih menunggu simulasi deviden atas penyertaan modal kepada Bank Kalsel.
“Jika dalam simulasi itu, deviden yang diberikan cukup besar, maka kemungkinan besaran penyertaan modal ke Bank Kalsel lebih dari Rp 26,8 miliar,” ujarnya usai menghadiri pembahasan Raperda penyertaan modal dengan Komisi II dan Bank Kalsel.
Dia menyebut, deviden yang didapat Pemko Banjarmasin di 2021 sebesar Rp 17 miliar.
Edy juga memastikan, penyertaan modal ke Bank Kalsel tidak menggangu keuangan daerah, karena penyerahannya dilakukan secara bertahap selama tiga tahun.
Sementara itu, Direktur Bisnis Bank Kalsel Fachrudin mengatakan, pada Jumat nanti pihaknya akan memberikan simulasi deviden atas penyertaan modal ke Bank Kalsel.
Ia berharap, Pemko Banjarmasin tetap mempertahankan rangking pemegang saham. “Sebab dengan menjaga modal di porsi lebih besar, maka deviden juga lebih besar,” jelasnya.
Fachrudin menyebutkan, saat ini pemegang saham terbanyak kedua adalah kabupaten Balangan dengan besaran Penyertaan Modal sebesar Rp 100 miliar. “Banjarmasin disalip Balangan,” tukasnya (L212)