LANGKAR.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) mengeluarkan dua rekomendasi strategis untuk mempercepat digitalisasi dan pemberdayaan ekonomi kreatif. Langkah ini diambil guna menjawab tantangan yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalsel.
Kajian yang dipimpin Herry Pradana, MBA, Peneliti Ahli Muda BRIDA, melibatkan dua anggota tim, Siska Fitriyanti dan Latifa Suhada Nisa, serta praktisi UMKM, Zaki Rasyid, Managing Director Wetland Box Incubator. Zaki, yang berpengalaman mendampingi ratusan UMKM di Indonesia, memberikan wawasan tentang pengembangan usaha berbasis digital.
Plt Kepala BRIDA Kalsel, Hadi Safitri, menyoroti sejumlah faktor eksternal yang menghambat pertumbuhan ekonomi kreatif, termasuk minimnya literasi digital, serbuan barang impor murah dari China, serta persaingan dengan pesohor yang merambah bisnis online.
“Sebagian besar UMKM kita baru sampai pada tahap mengenal Instagram, WhatsApp, atau marketplace untuk promosi, tapi belum mengoptimalkan fitur-fitur digital secara profesional,” ungkap Hadi, Kamis (31/10/2024).
BRIDA menawarkan dua solusi utama:
1. Kolaborasi dengan komunitas usaha dan platform digital** untuk meningkatkan visibilitas produk UMKM.
2. Pengembangan program literasi digital yang inklusif dan berkelanjutan, melalui inkubasi usaha.
“Dua strategi ini saling melengkapi dan penting untuk mempercepat transformasi digital UMKM Kalsel. Dengan pendekatan ini, kita harap UMKM dapat lebih adaptif dan kompetitif di pasar digital,” jelas Hadi.
Langkah ini juga diharapkan menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan mendukung pertumbuhan UMKM serta industri kreatif di Kalimantan Selatan. (L212)