LANGKAR.ID, Banjarmasin – Pembukaan Jembatan Sungai (Sei) Alalak, menyisakan harapan dari pengusaha ekspedisi atau jasa pengiriman barang. Pasalnya, truk belum boleh melintas di jembatan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala itu.
Hal ini, diungkapkan seorang pengusaha ekspedisi di Banjarmasin, Ihsan. Hingga kini, perusahaannya masih harus mengeluarkan biaya ekstra. Akibat truk mereka tujuan Kalimantan Tengah, masih harus memutar lewat Jl Gubernur Syarkawi.
Menurutnya, jasa ekspedisinya banyak melayani pengiriman ke sejumlah kota di Kalteng. Seperti Kapuas, Palangkaraya, Sampit hingga Pangkalan Bun.
Baca Juga:Â Dibuka Terbatas, Jembatan Sei Alalak Bakal Ditutup Lagi
“Apalagi sampai saat ini, Jl Gubernur Syarkawi masih rusak. Truk banyak yang amblas. Jelas akan menambah beban pengeluaran dan menguras waktu lama tertahan di sana,” ujarya kepada awak media, Senin (27/09/2021) malam.
Menurutnya, pengeluaran ekstra tersebut sudah dialaminya sekitar tiga tahun. Sejak dimulainya pengerjaan Jembatan Sei Alalak pada 2019.
Ihsan mengaku memaklumi bahwa pembukaan jembatan sejak Minggu (26/09/2021) itu, bersifat uji coba. Sehingga ada pembatasan. Hanya saja, ia berharap ada kebijakan membolehkan truk melintas.
“Misalnya truk hanya boleh melintas di malam hari, akan sedikit menolong kami,” ujarnya.
Saat ini, Jembatan Sei Alalak masih dibuka terbatas. Hanya kendaraan roda dua dan roda empat atau mobil penumpang yang boleh melintas. Itu pun, dilarang parkir di atas jembatan.
Sedangkan truk dan angkutan berat masih dilarang. Pencabutan larangan bagi truk, kemungkinan baru bisa dilakukan setelah peresmian jembatan tersebut oleh Presiden Joko Widodo. Namun hingga kini, belum ada kepastian kapan peresmian itu. (L008)